Surabaya, SNN.com - Penemuan kasus pertama Covid-19 varian Omicron atau B.1.1.529 di Jawa Timur menjadi peringatan bahwa kita harus tetap waspada dengan konsisten menerapkan protokol kesehatan, tanpa perlu khawatir berlebihan, demikian disampaikan Gubernur Khofifah dalam rilis persnya.
“Kita tidak boleh panik, tapi yang terpenting harus waspada dengan cara memperketat protokol kesehatan, memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, mengurangi mobilitas dan menjauhi kerumunan serta percepat vaksinasi,” kata Khofifah dalam siaran pers yang disampaikan di situs Kominfo.jatim.go.id (2/01/2021).
Terdeteksinya Omicron di Jawa Timur, menurut Gubernur sebagai suatu hal yang tidak bisa dihindari karena Omicron memiliki tingkat penyebaran yang cepat dibanding jenis Covid-19 yang lain.
Sejauh ini kasus Omicron belum memperlihatkan gejala yang berpotensi membahayakan nyawa pasien, terutama terhadap orang-orang yang sudah melakukan vaksinasi COVID-19.
“Sekarang yang harus kita lakukan adalah bersama-sama berupaya sekuat tenaga agar varian omicron tidak meluas di Jawa Timur, dan jangan sampai terjadi penularan lokal," tegasnya.
Maka dari itu, Gubernur Khofifah meminta kepada masyarakat yang baru memperoleh 1 kali suntikan vaksin, terlebih bagi yang belum divaksin sama sekali, untuk segera mendatangi fasilitas-fasilitas kesehatan untuk mendapatkan vaksinasi COVID-19.
Dalam hal ini, Pemerintah Kabupaten Lamongan akan terus menggencarkan 3 T yakni Testing (tes), Tracing (penelusuran), dan Treatment (tindak lanjut) untuk mendeteksi kasus lebih awal.
Untuk diketahui, jumlah kasus aktif Covid-19 Kabupaten Lamongan yakni 2 kasus di Kecamatan Sukodadi dan Glagah. Kemudian, perkembangan total jumlah semua sasaran vaksinasi yang ada di Kabupaten Lamongan ada sebanyak 1.063.543 orang. Dengan 816.439 orang sudah menjalani vaksin dosis pertama atau sekitar 76,77 persen, dan sebanyak 636.107 warga telah menuntaskan dosis kedua atau sekitar 59,81 persen.
Reporter : Zaenal A
Editor : Wafa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar