Pernyataan ini disampaikan oleh Bpk. Roy Sely, salah satu orang tua murid SD Kristen Lau-Lau, Desa Lau-lau Kecamatan Pulau-Pulau Aru, terhadap beberapa Guru yang punya perhatian terhadap pendidikan, dan dinilai, mencerminkan kriteria seorang Guru penggerak.
Disebutkan ada tiga guru pada SD Kristen Lau-Lau yang dinilai memenuhi kriteria sebagai guru penggerak adalah Bpk. Thomas Rumkoda, Ibu Lidya Limahuwey dan Bpk. Hungan.
Dikatakan, ketiga guru tersebut, punya kemampuan masing-masing dalam proses belajar mengajar, serta mampu bertindak secara mandiri untuk kemajuan pendidikan di SD Kristen Lau-Lau.
Menurutnya, perbandingan kualitas pendidikan di Kabupaten Kepulauan Aru dengan daerah lain memang jauh dari yang diharapkan, dimana selain tenaga guru yang kurang, tetapi juga moral dan perhatian guru terhadap pendidikan, sangat rendah.
“Memang Perbandingan kualitas pendidkan di Aru dengan Daerah lain, sangat jauh dari yang diharapkan. Dimana selain tenaga guru yang kurang, perhatian dan moral guru terhadap pendidikan di Aru juga dinilai sangat rendah. Sekalipun demikian, pasti ada guru yang punya rasa tanggungjawab terhadap kemajuan pendidikan di Aru. Untuk itu, saya berharap, Dinas pendidikan di Aru, harus punya data sendiri terhadap guru-guru yang memiliki kriteria sebagai guru penggerak, agar dapat dipercayakan sebagai pemimpin dalam proses belajar mengajar di Sekolah, "Harap Roy Sely.
Selain SD Kristen Lau-Lau, salah satu sumber pada SD Inpres Kabalsiang Benjuring, Kecamatan Aru Utara Batuley, Kabupaten Kepulauan Aru, yang menolak namanya disebut, juga meminta agar guru yang punya perhatian terhadap Pendidikan serta mencerminkan kriteria seorang Guru Penggerak, perlu mendapat perhatian dan dipromosikan sebagai pemimpin dalam proses belajar mengajar.
Sumber menyebutkan, salah satu Guru pada SD Inpres Kabalsiang Benjuring yang dinilai loyal dan punya perhatian terhadap pendidikan adalah Ibu guru, Kartini Rumlety.
Dikatakan sumber bahwa, Ibu Kartini Rumlety, selain focus dalam proses belajar mengajar, guru tersebut juga tidak bisa membiarkan agenda lain terbengkalai akibat anggaran tidak tersedia.
Menurut sumber, sesuai informasi yang diketahui bahwa Ibu Guru Kartini, rela berkorban dengan menanggung biaya saat pengisian Laporan pendidikan, karena anggaran pengisian Laporan Pendidikan Siswa tidak disediakan oleh Kepala Sekolah.
“Guru seperti Ibu Kartini, diharapkan mendapat perhatian Dinas Pendidikan, agar bisa menjadi pemimpin dalam proses belajar mengajar”. Harapnya.
Pengertian Guru penggerak adalah pemimpin dalam proses belajar mengajar yang membantu pertumbuhan dan perkembangan siswa secara menyeluruh, aktif dan proaktif, ia juga memotivasi guru lain untuk menerapkan pendekatan belajar yang berfokus pada siswa dan menjadi contoh dan agen perubahan dalam ekosistim pendidikan.
Kriteria Guru penggerak adalah,
*Menggunakan pendekatan belajar yang berfokus pada siswa.
*Memiliki kemampuan untuk fokus pada target atau sasaran.
*Memiliki keahlian untuk memotivasi dan memimpin orang lain dan kelompok.
*Memiliki kekuatan mental dan emosional yang kuat untuk mengatasi kesulitan dan tantangan.
*Memiliki kemampuan memimpin dan bertindak secara mandiri.
*Memiliki kemampuan untuk mempelajari hal baru, menerima umpan balik, dan terus berkembang dan meningkatkan diri.
*Memiliki kemampuan berkomunikasi yang efektif dan memiliki pengalaman dalam membimbing dan mengembangkan orang lain.
*Memiliki stabilitas emosi dan berperilaku sesuai dengan norma dan etika yang berlaku. (Moses)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar