Sorot Nuswantoro News

Berita Online dan cetak, "CEPAT, TEPAT, LUGAS DAN BERANI" dari LAMONGAN untuk NUSANTARA

Rabu, 09 Maret 2022

Warga Desa Kedungdowo - Balen - Bojonegoro Olah Limbah Peternakan Jadi Pupuk Organik, Omset Menjanjikan


Bojonegoro, SNN.com - Desa Kedungdowo Kecamatan Balen ternyata memiliki pengusaha - pengusaha lokal yang potensial. Mereka telah berupaya mengembangkan berbagai usaha dengan memanfaatkan bahan baku yang ada di sekitar. Diantaranya usaha pengolahan limbah jadi pupuk organik.

Usaha warga itu di bawah bina usaha pupuk Griyorojokoyo di Dukuh Kedungdowo RT.02/RW.01 Desa Kedungdowo Kecamatan Balen yang di kembangkan oleh Abdul Mukharom.

Di temui di lokasi usahanya, Rabu ( 9/3/2022 ), Abdul Mukarom mengatakan limbah peternakan merupakan produk dari usaha peternakan warga. Selama ini keberadaannya tidak di kehendaki sehingga harus di buang. 

" Ternak ( sapi ) menghasilkan limbah berupa kotoran ternak ( feces dan urine ), serta sisa pakan ternak seperti potongan rumput, jerami, dedaunan, dedak, konsentrat dan sejenisnya. Di Kedungdowo ada 300 sapi di mana per ekor bisa menghasilkan kurang lebih 5 kg limbah setiap harinya," paparnya.

Abdul Mukarom menjelaskan, usaha pupuk organiknya memiliki jumlah pekerja sebanyak 20 orang, sebagian ibu - ibu rumah tangga. Ini bisa membantu pendapatan keluarga mereka. 

Harga produk kemasan hasil olahan limbah peternakan ukuran 25 kg di jual Rp.25.000 dan kemasan 2,5 kg sebesar Rp. 5.000,-. Pemasaran di wilayah Kabupaten Bojonegoro secara offline dan online.  

" Satu hari menghasilkan 2 ton pupuk. Sebenarnya bisa lebih besar lagi namun terkendala kurangnya daya tampung tempat," jlentrehnya. 

Lebih lanjut Mukarom menegaskan bahwa pupuk organik bisa di manfaatkan untuk segala macam tanaman. Salah satunya di pakai untuk pupuk pisang cavendish yang menjadi primadona karena prospek pasar yang sangat menjanjikan. " Terutama untuk segmen pasar modern, seperti minimarket dan supermarket hingga pasar Internasional," lanjutnya. 

Mukarom juga menambahkan bahwa pupuk kompos/organik merupakan salah satu pupuk favorit yang banyak digunakan karena berasal dari bahan yang tidak mengandung unsur kimia berbahaya dan bisa di buat sendiri tanpa harus menggunakan alat - alat yang rumit. Tidak hanya itu saja, tanaman hias yang diberikan pupuk kompos biasanya akan menghasilkan daun, buah dan bunga dengan kualitas yang baik. 


Selain Mukarom, Winarsih pemilik usaha Bank Sampah Mawar di Desa Kedungdowo juga memiliki usaha sejenis dengan omset yang cukup baik. Winarsih menceritakan usahanya berawal dari memanfaatkan bahan baku berambut yang melimpah dan keprihatinannya akan sampah. Dirinya berinisiasi untuk membuat pupuk dan media tanam organik dengan bahan dari berambut dan kotoran hewan. 

" Proses pembuatannya bahan di bakar selama 4 ( empat ) jam, setelah itu di siram, dan difermentasi selama 1 minggu. Ini dapat menghasilkan 16 bungkus dengan harga kemasan 2,5 kg sebesar Rp. 5.000,- dengan omzet kurang lebih 1 juta per bulan. Alhamdulillah bisa menambah penghasilan, dapat digunakan untuk kebutuhan sehari - hari," tutupnya.

Reporter : Agus
Editor      : Wafa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SOROT NUSWANTORO NEWS "dari LAMONGAN untuk NUSANTARA"