Sorot Nuswantoro News

Berita Online dan cetak, "CEPAT, TEPAT, LUGAS DAN BERANI" dari LAMONGAN untuk NUSANTARA

Sabtu, 01 Oktober 2022

Ini Penjelasan Ikentim Kubar Terkait Jenazah Donatus Susar Warga Asal (NTT). Adolfus: Tak Ada Istilah Kami Menelantarkan, Itu Tidak Benar

Foto atas, Adolfus Fontus, S, Hut, Orang Tua Ikentim Kubar

Kutai Barat, SNN.com - Terkait pemberitaan jenazah Donatus Susar (39) warga asal Halimodok, Kecamatan Tasipeto Timur, Kabupaten Belu Nusa Tenggara Timur (NTT) yang bekerja sebagai mandor di perusahaan Kelapa Sawit PT Kruing Lestari Jaya di Kutai Barat (Kubar) Kalimantan Timur di isukan oleh pihak lain bahwa jenazah ditelantarkan.

Sebelumnya dikabarkan bahwa Donatus meninggal pada Kamis pagi 29/9 dikarenakan sakit terjadi di lokasi perusahaan kelapa Sawit PT Kruing Lestari Jaya, kemudian dibawa ke Rumah Sakit Daerah Harapan Insan Sendawar (RSUD-HIS) Kutai Barat untuk di formalin atas permintaan keluarga.

Terkait pemberitaan bahwa jenazah Donatus asal NTT ini disebut-sebut ditelantarkan oleh pihak yang tidak bertanggungjawab. Atas pemberitaan tersebut membuat Pengurus Ikentim Kutai Barat meradang dan menggelar konferensi pers untuk mengklarifikasi bersama awak media disebuah Cafe Bubu Barong Tongkok Jumat (30/9/2022) malam.

Adolfus Pontus, S.Hut merupakan sosok yang diangkat sebagai orang tua di organisasi Ikatan Keluarga Besar Nusa Tenggara Timur (Ikentim) Kubar didampingi Muhamad Yusuf Humas PT Kruwing Lestari Jaya, Bento pengurus Ikentim Kubar, Karlus Kauk kaiik dari keluarga almarhum.

Muhamad Yusuf Humas PT Kruing Lestari Jaya Kubar

Adolfus mengatakan bahwa berita yang beredar itu tidak benar menyebutkan kami tidak bertanggung jawab terhadap almarhum Donatus dan ini sangat mencoreng nama baik khususnya organisai Ikentim.
“Saya secara pribadi cukup kaget membaca berita itu, karena bagi saya berita ini tidak ada keseimbangan dan kalau orang menterjemahkan secara lurus itu sangat mencoreng nama Ikentim dan pemerintah kabupaten Kutai Barat khususnya.

Jadi kemarin pagi (Kamis) 29/9 sekira jam 10.30 wita saya mendapat informasi bahwa ada warga yang meninggal kemudian saya menanyakan asal kabupatennya dan ternyata warga tersebut berasal dari kabupaten Belu, karena ada 22 kabupaten/Kota yang bernaung di bawah Ikentim Kubar ini, "Ujar Adolfus.

"Lalu saya menghubungi tokoh kabupaten Belu coba bangun komunikasi cari keluarga almarhun yang ada diwilayah kabupaten Kutai Barat, berdasarkan informasi bahwa ada kakak almarhum ini berdomisili di kampung/desa Resak kecamatan Bongan, dalam komunikasi ini terbangun dengan baik bahwa keluarga meminta untuk di makamkan di Resak, kemudian kami berkomunikasi dengan manajemen PT Kruing Lestari Jaya minta tolong di pasilitasi untuk bisa diantar ke Resak, “ucap Adolfus sapaan akrabnya.

Lebih lanjut kata Adolfus, “ Yang membuat saya sebagai salahsatu orang tua Ikentim di Kutai Barat ini merasa seakan-akan tidak dianggap dan benar-benar dicoreng, yang pertama, ini ada pembohongan publik ujar Adolfus, pihak keluarga sudah secara jelas menyatakan bahwa minta tolong jenazah dikirim ke Resak dan kalau boleh di formalin karena akan di inapkan di kampung Resak Satu atau Dua malam sebelum dimakamkan pinta keluarga jenazah," Ujar Adolfus.

"Tapi kenyataan yang terjadi tanpa sepengetahuan Ikentim maupun keluarga almarhum tidak ada juga komunikasi dengan Ikentim jenazah ini langsung di bawa ke Samarinda, tapi ini masih dugaan kami saja dan tidak menuduh siapa-siapa tapi kami menduga ini sepertinya ada oknum tertentu yang bermain, dan kalau mereka punya etikad baik, baik itu dari pengurus organisasi atau pengurus serikat ataupun dari pihak keluarga sendiri seharusnya berkomunikasi kembali dengan pengurus Ikentim, “ Tegas Adolfus Fontus, agak kecewa.

Terkait pemberitaan sebelumnya menyebutkan bahwa perusahaan kelapa sawit enggan berikan pesangon kepada almarhum Donatus sebagai mandor pada perusahaan kelapa sawit PT Kruing Lestari Jaya hingga mereka harus membawa jenazah ke Kantor Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) di Samarinda yang di fasilitasi Serikat Pekerja tersebut membuat manajemen PT Kruing Lestari Jaya angkat bicara salahsatunya Muhamad Yusuf selaku humas PT Kruing Lestari Jaya didamping Dapri mengatakan.

“Kami selaku manajemen PT Kruing Lestari Jaya juga ikut mengantar jenazah ke rumah duka di kampung Resak dan kami berkomunikai dengan Ikentim dari awal sejak jenazah ada di lokasi kebun hingga sampai di Rumah Sakit, kita melibatkan pihak Ikentim sesuai permintaan keluarga untuk dilakukan formalin, kemudian kami mengantar jenazah di kampung Resak untuk dimakamkan disana, “ Ujar Yusup.

Lanjut Yusup “ Setiba disana (Resak) kami diajak masuk kemudian ambulance datang untuk diarahkan ke Samarinda, padahal berbagai upaya sudah kita bangun bersama-sama Ikentim. Terkait adanya berita beredar disalahsatu media elektronik bahwa PT Kruing Lestari Jaya menelantarkan jenazah almarhum Donatus karyawan kami itu tidak benar, dan bahkan pihak kami PT Kruing Lestari Jaya ikut mengantar jenazah Donatus sampai ditangan pihak keluarga almarhum dan diterima dengan baik pihak keluarga, “Tegas Yusup Humas PT Kruing Lestari Jaya.

Bento, Pengurus Ikentim Kubar

Hal senada juga disampaikan pengurus Ikentim Kutai Barat sebut saja Bento sangat menyayangkan atas pemberitaan salahsatu media bahwa terkesan sepihak yang tidak berimbang dan semestinya di konfirmasi terlebih dahulu dengan pihak Ikentim Kutai Barat.

“ Kami ada komunikasi terkait meninggalnya Donatus dimulai kronologisnya baik itu kejadiannya, tanggungjawab perusahaan sampai kemana, pak Karlus menjelaskan bahwa pihak perusahaan sudah mendampingi keluarga duka dan Ikentim mengenai hak-hak almarhum di perusahaan, nah mengenai hak-hak itu akan terealisasi kalau semua berkas-berkasnya sudah lengkap.

"Terkait adanya berita bahwa jenazah Donatus mau di pulangkan ke kampung halamannya di Belu itu tidak terdengar ditelinga kami pengurus Ikentim, justru yang disampaikan keluarga almarhum agar di makamkan di Resak dan saya selaku pengurus Ikentim berterimakasih karena dekat keluarga, “ Jelas Bento.

Bento juga menambahkan jika mau di makamkan di tempat lain juga ada, sebab Ikentim sudah memiliki lahan sendiri untuk pemakaman yaitu di kampung Benung kecamatan Damai seluas 1 Hektar dan sudah bersih namun pihak keluarga almarhum tetap berkeinginan agar almarhum Donatus di makamkan di Resak.

“ Pagi tadi saya masuk kerja ditelpon ada berita bahwa jenazah almarhum Donatus yang meninggal di lokasi PT Kruing Lestari Jaya sudah dibawa ke Samarinda di depan kantor Gubernur Kalimantan Timur. Itu yang saya sayangkan bahwa kami selaku pengurus Ikentim itu dicoreng mukanya bahwa kami dianggap tidak ada disini, sedangkan kami selalu mendampingi semua keluarga bahwa keluarga meminta untuk dimakamkan di Resak.

"Itu yang kami sayangkan, dari pihak yang saya tau pak Kornelis adalah ketua Serikat Pekerja Nasional (SPN) dia yang bawa ke Samarinda dan saya sempat komunikasi dan marah-marah dengan beliau (Kornelis) tadi bahwa kami ada, dan tidak baru ini aja yang kami urus sudah lama dan kami tanpa perusahaan pun kami bisa pulangkan tetapi harus ada komunikasi baik antara kami (Ikentim), keluarga besar disini, perusahaan dan komunikasi itu yang tidak dilakukan oleh saudara kami Kornelis, “ Ucap Bento sedikit marah dengan Kornelis yang mengaku ketua Serikat Pekerja Nasional (SPN).

Bento juga menuturkan lebih rinci terkait campur tangan Kornelis yang bukan kapasitasnya untuk mengambil alih apa yang telah Ikentim, keluarga almarhum dan perusahaan telah lakukan.

“ Saya marah bahwa kamu kalau lain kali harus komunikasi kalau orang Kutai Barat yang notabene orang NTT meninggal komunikasikan dengan kami bahwa kami ada disini, “ Ujar Bento dengan nada gusar.

Masih kata Bento, “ Sehingga saya mengharapkan saudara saya Kornelis supaya kedepannya untuk intropeksi diri dan janganlah kami dilangkahi sebab bukan kami pengurus Ikentim aja yang tercoreng tetapi juga pemerintah Kutai Barat juga dicoreng mukanya kenapa harus sampai di Gubernur, apa kami yang ada disini tidak mengurus saudara kami yang meninggal, itu yang saya sayangkan, “ Pungkas Bento pengurus Ikentim Kutai Barat.

Adolfus juga menjelaskan secara rinci bahwa persoalan ini sebenarnya tidak perlu terjadi jika segala sesuatunya dikomunikasikan dengan baik dari berbagai pihak.

“ Karena sejak awal mereka sudah berkomunikasi semenjak mendapatkan berita bahwa ada keluarga yang meninggal dan mereka berkomunikasi lancar tetapi begitu jenazah tiba di Resak, komunikasi itu tidak terbangun lagi sertamerta hilang dan tahu-tahunya kita mendengan atau membaca diberita bahwa jenazah sudah di Kantor Gubernur Kaltim, ini yang sangat kita sayangkan, dan saya sebagai orang tua Ikentim merasa seakan-akan tidak dianggap dan pasti warga Ikentim di Kutai Barat ini bertanya kemana aja pengurus dan orang tua-orang tua Ikentim koq bisanya jenazah salahsatu warga kita bisa terlantar. Menurut bahasa diberita itu terlantar di Samarinda dan bahkan dibawa di kantor Gubernur Kaltim ini yang menjadi penyesalan tersendiri buat kami.

“Makanya kami berharap teman-teman dari media bisa membantu kami untuk follow-up sehingga ada keseimbangan berita ini karena pada prinsipnya pengurus dan pihak keluarga dalam hal ini tokoh kabupaten Belu dan saya selaku orang tua Ikentim Kutai Barat kapan pun siap untuk memberikan klarifikasi, “ Pungkas Adolfus Fontus, S. Hut.

Reporter : Johansyah
Editor      : Wafa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SOROT NUSWANTORO NEWS "dari LAMONGAN untuk NUSANTARA"