Kepulauan Aru, SNN.com - Gerakan Literasi Nasional (GLN) merupakan uapaya Pemerintah yang bertujuan untuk menumbuhkembangkan budaya literasi pada ekosistim pendidikan (keluarga, Sekolah dan Masyarakat) dalam rangka pembelajaran sepanjang hayat sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas hidup.
Gerakan Literasi Nasional tersebut, ditindaklanjuti Kemendikbud dengan penyaluran bantuan Hibah Buku di sejumlah Sekolah Dasar untuk daerah kabupaten/kota yang tergolong 3T, termasuk Kabupaten Kepulauan Aru.
Untuk Kabupaten Kepulauan Aru, terdapat 36 Sekolah Dasar yang mendapat bantuan hibah Buku dari Kemendikbud, sekaligus perwakilan guru dari 36 SD tersebut mengikuti pelatihan peningkatan mutu fasilitator pendampingan pemanfaatan buku literasi dan modul literasi numerasi yang disalurkan di sekolah.
Pelatihan Peningkatan Mutu Fasilitator pemanfaatan Buku Literasi dan modul literasi numerasi disekolah, diketahui kegiatannya dilaksanakan pada bulan Nopember 2022 di hotel Eora Dobo.
Sayangnya, pelatihan peningkatan mutu fasilitator sampai sekarang tak dapat diterapkan disekolah, bahkan buku-buku literasi dan modul literasi numerasi yang disalurkan tak dimanfaatkan.
Salah satu guru pada SD Kristen Lau-Lau, Kecamatan pulau-Pulau Aru, yang namanya tidak disebut, saat dihubungi melalui hand phone genggamannya, menyebutkan bahwa buku-buku yang dislaurkan di Sekolah sampai sekarang hanya terkunci dalam Perpustakaan dan tak dimanfaatkan, karena Kepala Sekolah yang pegang Kunci dan saat Kepala Sekolah lakukan perjalanan pulang pergi Kota Dobo, selalu membawa kunci perpustakaan.
“Sampai sekarang perpustakaan tidak dimanfaatkan, karena ada perpustakaan tetapi kepala sekolah yang simpan kunci. Seharusnya kunci itu harus di berikan kepada guru sehingga perpustaan itu dapat dibuka dan anak-anak masuk keluar perpustakaan untuk membaca. Tetapi, Kepala Sekolah lakukan perjalanan pulang pergi Kota Dobo, juga membawa kunci perpustakaan, sehingga perpustakaan tidak dimanfaakan”. Sebut sumber. (Moses)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar