Sorot Nuswantoro News

Berita Online dan cetak, "CEPAT, TEPAT, LUGAS DAN BERANI" dari LAMONGAN untuk NUSANTARA

Jumat, 03 September 2021

Sedih, Utang Makan Tim Satgas Covid-19 Kubar Belum Dibayar. Emiria Ningsih: Maklumi saya Jika Saya mengabil langkah Yang Kurang Enak


Kutai Barat SNN.com - Viralnya pemberitaan utang makan Tim Satgas Covid-19 Kutai Barat (Kubar) menjadi perbincangan publik. Pasalnya hampir 8 bulan utang makan tim Satgas Covid-19 hingga kini belum juga di bayar pemda setempat Kamis (02/09/2021)

Sebut saja, Emiria Ningsih (37) isteri Romi (41). Ibu dari dua orang anak ini adalah pemilik warung di kampung Jambuk Makmur kecamatan Bongan Kutai Barat.

Emiria Ningsih akbrab di sapa mama Deby ini di tunjuk oleh Sekcam Bongan Putu untuk menghandle atau melayani makan tim satgas Covid-19 saat membuka pos penyekatan jalan trans Kalimantan di kampung Jambuk Makmur Kubar.

Mama Deby tugasnya menyediakan makan tim Satgas Covid-19 saat bertugas di pos penjagaan yang jumlah personilnya mencapai 50 orang.
"Yang meminta saya pak Putu Sekcam Bongan untuk menyediakan dan melayani makan tim Satgas Covid-19 waktu itu pos nya di kantor camat Bongan.

Saya melayani makan tim Satgas itu sejak Desember 2020 dan sempat berjalan sekitar setengah bulan lalu di stop dulu, kemudian lanjut lagi, seingat saya tanggal 17 Januari 2021 sampai tanggal 20 Pebruari 2021,"tutur mama Deby.

Lebih lanjut. "Seingat saya utang makan tim satgas itu di bulan Desember 2020 belum di bayar sepeserpun sampai sekarang ini sebanyak Rp.22 Juta. Sedangkan bulan Januari dan Februari 2021 Rp.210,755,000.- jadi total Rp. 232.755.000.- yang belum dibayar sampai saat ini,"ujar mama Deby.

Pemilik warung ini menuturkan dirinya sudah berapa kali menghadap sekcam Bongan pak Putu namun hanya di janjikan sebentar lagi mungkin sebelum lebaran.


Secara terpisah. Bupati Kutai Barat FX.Yapan SH kaget saat ditanya wartawan soal utang makan tim satgas covid-19 yang belum dibayar hingga awal September ini. Sedangkan Pemda sudah menyediakan anggaran melalui BTT (Biaya Tak Terduga) cukup besar bahkan hampir Rp.100 miliar. Hal ini disampaikannya kepada awak media di Loby utama kantor Bupati Rabu (01/09/2021).

"Dana BTT itu sudah dikeluarkan oleh Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) dan sudah diserahkan ke SKPD masing-masing. Jadi tinggal mereka bayarkan saja. Jadi siapa yang bilang kita ndak mau bayar.
Malah di APBD-P ini kita tambah lagi BTT itu hampir 100 miliar,”tegas bupati FX.Yapan.

Bupati FX Yapan yang juga ketua DPC PDI-P Kubar ini merasa kesal mengapa soal utang makan saja tidak bisa mereka selesaikan secepatnya padahal dananya sudah siap.
"Soal BTT ini banyak yang tidak paham, mereka selalu bilang tidak ada dana, loh apabila tidak ada di dalam anggaran dinas itu maka BTT lah yang dipakai, itu namanya belanja tak terduga. Makanya saya benci betul kalau ditanya selalu bilang oh kami tidak ada dana lalu apa gunanya BTT ratusan miliar itu,"ujar Yapan politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.

Saat di tanya wartawan. Pak Bupati apakah ini kelalaian dari Dinas terkait?
"Lah iya jelas, ini perlu kita benahi kita awasi, saya ndak mampu juga kalau itu terus masalahnya.

Apakah Pak Bupati tidak bisa mendesak ke dinas terkait? tanya wartawan.
"Aduh habis sudah, tahu ndak saya sampai marah-marah kalau ada orang viralkan itu.
Nah, inilah kadang-kadang masyarakat itu ndak paham.
Masyarakat misalnya tidak ada makanan Bupati yang salah, masyarakat tidak ada minuman Bupati yang salah. Padahal sudah kita anggarkan ke dinas-dinas anggaran itu,"imbuh Bupati Yapan.

Terkait utang makan tim Satgas Covid-19. Pemilik warung Emiria Ningsih tak menampik bahwa tidak ada kesepakatan secara tertulis, namun ia membenarkan kalau pihak kecamatan Bongan juga mengakui bahwa memang ada utang makan tim satgas Covid-19 itu.

"Saya sudah serahkan nota utang makan itu ke pihak kecamatan Bongan di bulan Pebruari dan kata sekcam sudah diserahkan ke pihak kabupaten.
Kalau tidak salah sudah 3 kali 4 kali saya naik ke kantor camat katanya belum bu mungkin berapa hari lagi, setelah itu saya naik lagi kata sekcam belum bu mungkin bulan 5 bu tapi sampai sekarang belum ada kepastian,"tutur pemilik warung mama Deby dengan wajah sedih.

Ia pun memohon dengan sangat kepada Bupati Kutai Barat FX Yapan, "Kepada bapak Bupati saya adalah pendukung setianya dan kemarin maksudnya saya membantu untuk Covid ini ya segeralah diselesaikan kasian untuk masyarakat seperti saya ini.

Dan kalau sampai belum cair harap maklumi saya kalau saya mengambil langkah-langkah yang kurang enak dan terpaksa saya menempuh jalur hukum,"pungkas mama Deby pemilik warung tempat tim Satgas Covid-19 Kubar ngutang makan.

Reporter : Johansyah
Editor      : Wafa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SOROT NUSWANTORO NEWS "dari LAMONGAN untuk NUSANTARA"