Kepulauan Aru, SNN.com - Badan Pengembangan dan pembinaan Bahasa Kemendikbudristek melalui pusat pembinaan bahasa dan Sastra telah mengirimkan sejumlah eksemplar buku pengayaan literasi dan modul literasi numerasi ke 7.609. satuan pendidikan SD di 81 Kabupaten /Kota yang tergolong daerah 3 T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar), termasuk didalamnya 36 Sekolah Dasar di Kabupaten Kepulauan Aru sebagai penerima hibah buku.
Untuk mengoptimalkan pemanfaatan buku dan modul literasi Numerasi yang diterima oleh peserta didik di Daerah 3 T tersebut, Badan Bahasa menyelenggarakan kegiatan Peningkatan Mutu Fasilitator Pendampingan Pemanfaatan Buku Bacaan Literasi dan Modul Literasi Numerasi di Kabupaten Kepulauan Aru, Nopember 2022 di Hotel Eora Dobo.
Terkait dengan bantuan Hibah buku pengayaan literasi dan modul literasi di sejumlah SD di Kabupaten Kepulauan Aru, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kepulauan Aru, A. Pokar, S.Pi. M.Si, selaku kepala Dinas yang baru, dirinya mengaku akan mengecek informasi soal penyaluran hibah Buku tersebut, karena yang diketahui hanyalah pengadaan buku-buku disekolah dengan anggaran Dana BOS.
“Nanti saya cek informasi yang jelas, karena setahu saya untuk pengadaan buku-buku disekolah itu, pengadaannya lewat dana Bos. Dengan dana Bos, oleh kepala Sekolah dapat melakukan permintaan buku sesuai dengan bahan ajar bagi guru maupun bagi peserta didik”. Terangnya.
Dikatakan pihaknya akan menindaklanjuti informasi terkait penyaluran bantuan hibah Buku dari Kemendikbudristek, dengan membangun kerja sama dengan bidang pendidikan Sekolah Dasar, untuk melihat sejauh mana pemanfaatan buku pengayaan literasi dan modul literasi Numerasi yang disalurkan ke Sekolah.
“Nanti ini menjadi informasi, untuk saya tindak lanjuti. Saya akan bekerja sama dengan teman-teman di bidang, untuk melihat sejauh mana pemanfaatan buku bacaan literasi dan modul literasi Numerasi yang disalurkan dibeberapa Sekolah Dasar di Kabupaten Kepulauan Aru”. Ujarnya.
Bantuan hibah buku pengayaan Literasi dan Modul Literasi di sejumlah Sekolah Dasar di Kabupaten Kepulauan Aru, diduga kuat tak dimanfaatkan, dan guru sebagai fasilitator Pendampingan pemanfaatan buku-buku yang disalurkan tak berfungsi di sekolah. Kuat dugaan ini didasarkan pada keterangan kepala Dinas, bahwa masih ditemukan banyak murid yang belum tahu baca, baik ditingkat SD, SMP bahkan di tingkat SMA. (Moses)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar