Salah satu Tokoh Masyarakat Aru, yang namanya tidak disebut, menjelaskan bahwa dari 9 unit Puskesmas yang dibangun di tahun 2018 kurang lebih ada 8 unit yang diduga bermasalah hukum dan dua diantaranya sudah ditetapkan tersangka sementara yang lain dalam proses penyelidikan.
Dua Puskesmas yang sudah ditetapkan tersangaka adalah Puskesmas Karaway, dengan tersangka, RB, sebagai Pejabat Pembuat Komitmen [PPK], dan IJS selaku Penyedia Barang dari PT. Pratama Godean Jaya, dan Puskesmas Ngaibor. Dengan tersangka, berinisial HA, (Kontraktor), YU, (Kadis Kesehatan) dan RB, (Pejabat Pembuat Komitmen).
Sementara ditahun 2019 ada 3 unit Puskesmas yang dibangun di Aru, diantaranya adalah 1.Puskesmas Samang, CV. Fajar Berkah Abadi, Anggaran, 6.501.723.000. 2.Puskesmas Jerwatu, CV Medan Jaya Makmur, Anggaran, 6.233.902.000. 3.Puskesmas Longgar, CV. Varia Karya Teknika, Anggaran, 6.582.649.000. Dari 3 Puskesmas yang dibangun ditahun 2019, dalam pembicaraan lepas, sumber menyebutkan, Puskesmas Longgar dengan kontraktor CV. Varia Karya Teknika, sedang dalam pemeriksaan saksi dan dalam waktu dekat jaksa akan menetapkan tersangka.
“saya sangat berterima kasih kepada Jaksa sekarang ini. Begitu gencar mengusut Korupsi di Aru, terutama Puskesmas Longgar yang belum digunakan, sudah rusak parah”. Ucapnya.
Dikatakan, Puskesmas Longgar saat dibangun dan belum difungsikan flafonnya jatuh hancur berkeping-keping. Sumber minta agar Jaksa segera menetapkan tersangka terhadap masalah pembangunan Puskesmas Longgar. (Moses)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar