Jakarta, SNN.com - Geliat pasar yang mulai menunjukan trend postif pasca dihantam pandami, hal itu ditandai dengan maraknya transaksi menggunakan emoney. Mengapa demikian, ya’ pandemi nyaris melumpuhkan semua sektor, transaksi menjadi terbatas, satu-satunya transaksi aman tanpa harus kontak langsung adalah menggunakan uang digital.
Tidak berhendi disitu, berkah transaksi digital inilah yang memunculkan trand baru. Orang tidak lagi bertransaksi menggunakan uang kertas maupun logam yang riskan bercampur tangan, meskipun pemerintah juga tidak menghentikan sepenuhnya transaksi menggunakan alat tukar lama ini.
Adanya trend digital inilah yang menjadikan geliat para ekonom terus berinovasi. Kali ini datangnya dari masyarakat pesantren. Edi junardi salah satunya. Putra pesantren ini melirik masyarakat pesantren ambil bagian dalam pengembangan perekonomian.
Bukan kaleng kaleng, ide ini ia wujudkan dengan meluncurkan NUPey. Ada apa dengan Nupey, ya’ Nupay sebagai jawaban bahwa anak pesantren yang biasa disebut kaum sarungan juga mampu berkarya.
Nupay sendiri merupakan alat tukar digital yang Edi klaim sebagai sebagai produk pesantren. Nupey dibawah PT. Nupay Teknologi Indonesia akan meluncurkan sebuah festival bertajuk “Menuju Peradaban baru”. Dengan slogan mentereng yaitu “Economic Digital Syariah”.
Festival ini rencananya akan dihelat pada 27-30 Juli 2022 mendatang. Bertempat di Graha Cakrawala Universitas Negeri Malang. Adapun rangkain kegiatanya meliputi Launching Nupey dan Warung NU, Webinar, Pameran IT Ponpes, Hijab dan Muslim Fest, Pelatihan admin Ponpes Nupey, Seminar digitalisasi ponpes dan Economic Syaria'ah, Diskusi penggabungan holding usaha berbasis syaria'ah dan NU.
Dalam salah satu kesempatan, EJ panggilan akrab dari Edi junardi menyampaikan. “Kegiatan ini sejatinya akan di Launching pada 1 Ramadhan lalu, namun karena ada satu dua hal yang akhirnya diputuskan digelar pada bulan Juli 2022 nanti”. Terang Edi junardi. (Arini)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar