Sorot Nuswantoro News

Berita Online dan cetak, "CEPAT, TEPAT, LUGAS DAN BERANI" dari LAMONGAN untuk NUSANTARA


Sabtu, 02 September 2023

Muslimat NU Gelar Seminar Peran Perempuan dalam Infrastruktur Inklusif

Probolinggo, SNN.com - dPimpinan Cabang Muslimat NU Kabupaten Probolinggo menggelar seminar dengan tema “Peran Perempuan Dalam Infrastruktur Inklusif di Provinsi Jawa Timur” di Pendopo Prasaja Ngesti Wibawa Kabupaten Probolinggo, Kamis (31/8/2023).

Seminar peran perempuan dalam infrastruktur inklusif di Provinsi Jawa Timur ini terselenggara berkat kerja sama PC Muslimat NU Kabupaten Probolinggo bersama dengan Kemitraan Indonesia Australia untuk Infrastruktur (KIAT) – Kesetaraan Gender dan Inklusi Sosial dalam Infrastruktur (GESIT).

Kegiatan ini dihadiri oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Probolinggo Ugas Irwanto, Konsul Jenderal Australia Fiona Hoggart, Deputi Head GESIT KIAT Colleen McGinn, Ketua PC Muslimat NU Kabupaten Probolinggo Hj Nurayati dan PC Muslimat NU Region Malang Raya serta sejumlah perwakilan OPD terkait di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo.

Seminar peran perempuan dalam infrastruktur inklusif di Provinsi Jawa Timur yang dihadiri oleh pengurus Muslimat NU dari Kabupaten/Kota Probolinggo, Kabupaten/Kota Pasuruan dan Kabupaten/Kota Malang ini diikuti oleh 300 peserta yang terdiri dari OMS dan OPD serta perwakilan masyarakat Kabupaten Probolinggo.

Dalam kesempatan tersebut dilakukan paparan hasil riset aksi yang dilakukan Muslimat NU Kabupaten Probolinggo oleh Hj Nur Ayati dan Muslimat NU Kabupaten Malang Hj Khofidah. Dilanjutkan dengan penyerahan laporan riset aksi aksesibilitas infrastruktur kepada Sekda Ugas dan Konsul Jenderal Australia Fiona Hoggart.

Konsul Jenderal Australia Fiona Hoggart mengungkapkan sebagian orang menanggapi bahwa perempuan, laki-laki dan kelompok rentan termasuk penyandang disabilitas memiliki kebutuhan dan mendapat manfaat yang sama dari pembangunan. Namun hal ini tidak dapat terjadi secara otomatis sehingga perlu memastikan bahwa infrastruktur di pusat dan daerah harus lebih inklusif dan bermanfaat bagi semua kelompok masyarakat.

“GESIT merupakan salah satu program unggulan KIAT untuk mendukung pembangunan infrastruktur yang inklusif dan mendorong kemitraan masyarakat sipil dengan pemerintah daerah,” ujarnya.

Program GESIT jelas Fiona, merupakan salah satu program unggulan dengan cara memberikan hibah kepada organisasi perempuan dan organisasi penyandang disabilitas atau OPD di daerah untuk bermitra dengan pemerintah daerah dalam perencanaan dan pelaksanaan layanan infrastruktur yang inklusif.

“GESIT mendukung organisasi ini dengan memberikan pelatihan, pendampingan dan peningkatan kapasitas untuk membekali mereka dengan sumber daya dan kepercayaan diri untuk sepenuhnya terlibat dengan pemangku kepentingan masyarakat daerah dan sektor swasta,” tegasnya.

Sementara Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Probolinggo Ugas Irwanto menyampaikan terima kasih dan memberikan apresiasi atas digelarnya seminar peran perempuan dalam infrastruktur inklusif di Provinsi Jawa Timur yang diselenggarakan PC Muslimat NU Kabupaten Probolinggo.

“Pemerintah Kabupaten Probolinggo akan siap untuk menampung sekaligus menindaklanjuti apa yang telah direkomendasikan oleh Muslimat NU Kabupaten Probolinggo,” katanya.

Sekda Ugas menegaskan bahwa tahun 2024 mendatang Pemkab Probolinggo sedang memprioritaskan peningkatan infrastruktur. Terlebih sesuai dengan rekomendasi hasil riset aksi dari Muslimat NU banyak gedung yang kurang ramah bagi anak, perempuan dan penyandang disabilitas.

“Oleh karena itu, ke depan kita ingin fokus kepada infrastruktur. Di saat Pemerintah Australia peduli terhadap infrstruktur di Kabupaten Probolinggo, masak kita tidak peduli kepada infrastruktur. Nanti kita fokuskan sesuai riset Muslimat NU dan akan kita jadikan acuan sebagai referensi Perda,” jelasnya.

Sedangkan Ketua PC Muslimat NU Kabupaten Probolinggo Hj Nur Ayati menyampaikan organisasi perempuan Muslimat NU mendorong pentingnya penyediaan infrastruktur yang memadai di Provinsi Jawa Timur untuk mendukung pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.

“Muslimat NU berupaya mendiskusikan sejauh mana proses pembangunan infrastruktur di Jawa Timur dapat melayani kebutuhan seluruh masyarakat khususnya bagi perempuan, lansia, anak-anak serta penyandang disabilitas,” ungkapnya.

Menurut Nur Ayati, kondisi infrastruktur di Kabupaten Probolinggo khususnya infrastruktur jalan telah mengalami perbaikan selama kurun waktu 5 tahun terakhir. Selain adanya peningkatan anggaran untuk perbaikan dan pembangunan infrastruktur melalui APBN dan APBD juga dikarenakan adanya dukungan melalui proyek PRIM (Provincial Road Improvement and Maintenance) yang menjadi bagian dari Kerjasama Pemerintah Indonesia dan Australia.

“Proyek PRIM bertujuan untuk meningkatkan pemenuhan aksesibilitas infrastruktur jalan terutama bagi perempuan dan penyandang disabilitas. Proses lain juga terbentuknya FLLAJ (Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan) yang mewadahi berbagai dinas, OMS dan OPD yang bertujuan untuk perbaikan sektor infrastruktur dan sarana pendukungnya, termasuk didalamnya pedestrian, bahu jalan dan lain-lain,” jelasnya.

Nur Ayati menambahkan kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh kebijakan Provinsi Jawa Timur kepada infrastruktur yang aksesible bagi perempuan, lansia, anak-anak serta penyandang disabilitas, dimana mengacu pada keamanan dan keselamatan bagi perempuan, anak dan disabilitas.

“Disamping itu meningkatkan pemahaman dan keterampilan peserta dalam mengelola sumber daya yang dimiliki organisasi, meningkatkan pemahaman peserta dalam hal pengaruh kebijakan Pemerintah Provinsi Jawa Timur terhadap infrastruktur yang aksesible bagi perempuan, lansia, anak-anak serta penyandang disabilitas serta memastikan adanya sarana dan prasarana pendukung terhadap aksesibiltas Infrastruktur,” pungkasnya. (NTR-YOGA)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SOROT NUSWANTORO NEWS "dari LAMONGAN untuk NUSANTARA"