Sorot Nuswantoro News

Berita Online dan cetak, "CEPAT, TEPAT, LUGAS DAN BERANI" dari LAMONGAN untuk NUSANTARA


Minggu, 08 Oktober 2023

Aksi Berkemah Ditengah Kebun Kelapa Sawit. Warga Tuntut Haknya 20 Persen Di PT Farinda Bersaudara

Kutai Barat, SNN.com - Masyarakat petani plasma PT Farinda Bersaudara di Resak Kampung Kecamatan Bongan Kabupaten Kutai Barat (Kubar) Provinsi Kalimantan Timur mendesak agar manajemen perusahaan perkebunan Kelapa Sawit yang beroperasi di Resak Kampung terkait plasma 20 persen segera di realisasikan.

Pasalnya, surat kesepakatan pada Memorandum of Understanding (MoU) PT Farinda Bersaudara dan petani plasma telah disetujui bersama sejak 2007 silam jauh sebelum beroperasinya PT Farinda Bersaudara.

Ironinya, MoU itu hanya pemanis buatan, faktanya, sejak MoU 2007 ditambah dengan 48 bulan usia pohon Sawit (masa panen) hingga 2023 petani plasma tidak memetik hasil apapun. Padahal jika dipikir, PT Farinda Bersaudara sudah memanen hasil perkebunan kelapa Sawit itu artinya ada hak-hak petani plasma dalam pola kemitraan itu.

Artinya sejak masa panen itu pihak perusahaan telah meraup keuntungan dari perjanjian kerjasama dengan pola kemitraan kedua belah pihak, namun faktanya petani plasma baq istilah tikus mati di lumbung padi, perusahaan gemuk petani plasma kurus.

Puncak kesabaran petani plasma pun sudah sampai di ubun-ubun hingga mereka kompak untuk melakukan aksi damai dengan mendirikan kemah di tengah kebun Kelapa Sawit PT Farinda Bersaudara sejak 1 Oktober dan berakhir pada Sabtu 7 Oktober 2023 sore.

Perwakilan petani plasma Akhmad Andiansyah menyebut, pihaknya melakukan aksi ini agar pihak perusahaan dapat merealisasikan janji yang dibuat 2007 silam.

"Yang ingin saya sampaikan bahwa ini adalah perjuangan supaya kami bisa mendapatkan hak-hak kami. Harapan saya pribadi dan teman-teman semua sama ingin mendapatkan hak-hak kita sesuai yang sudah disepakati, tetapi nyatanya hampir 16 tahun hak kita sampai sekarang belum ada kepastian, " tegas Andi kepada media ini. Kamis (05/10/2023) malam.

Petani plasma yang memiliki luasan 400 hektar dengan jumlah 200 orang itu sudah cukup sabar menunggu haknya hampir 16 tahun dan berharap agar segera direalisasikan PT Farinda Bersaudara.

"Saya rasa cukup sabar, jadi ada beberapa kali pertemuan baik itu di Estate maupun sampai ke kantor di Samarinda tapi hasilnya tetap sama tidak ada kepastian, dan sampai terjadinya hal seperti ini kita juga sempat membuat surat ke pihak manajemen meminta agar hak kita di berikan, namun tetap saja tidak ada kepastiannya, " kata Andiansyah sangat kecewa.

"Karena selama ini pihak perusahaan selalu membuatkan janji akan dibangun dan akan kami bangun seperti itu terus sehingga kami sepakat untuk mendirikan kemah di kebun Sawit.
Karena tidak ada tanggapan kami sepakat turun kelapangan mungkin ini adalah jalan terakhir kita supaya pihak perusahaan ada perhatian, "sambungnya.
Aksi berkemah ditengah kebun Sawit itu dilakukan dengan damai dan tidak menghentikan kegiatan perusahaan dan tetap berjalan seperti biasa, namun kegiatan menduduki lahan PT Farinda Bersaudara itu setelah beberapa hari berjalan tampaknya belum ada tanda-tanda atau etikad baik pihak perusahaan baik dari CD maupun dari pihak teknis yang mau datang ke lokasi dimana ratusan orang petani plasma sedang berkemah.

"Jadi dalam hal ini kalau boleh dikatakan kita ini menunggu etikad baik dari perusahaan, yang kita kuatirkan takutnya nanti kalau sampai berlarut-larut ya kesabaran kita kan ada batasnya dan juga takutnya nanti massa tidak dapat kita kontrol itu yang kita kuatirkan, " ujar Andi.

Andiansyah juga terus menghimbau kepada rekan-rekannya agar tidak melakukan hal-hal yang bertentangan dengan hukum yang pada akhirnya bisa membawa mereka terseret ke persoalan hukum.

"Kita harapkan agar rekan-rekan semua bisa menjaga, kita kuatirkan ada pihak ketiga yang menjadi penumpang gelap dalam aksi tersebut. Karena kita tidak tahu dalam momen seperti ini terkadang ada yang mengambil keuntungan, kita tidak menuduh siapa-siapa tapi mudah-mudahan dalam aksi kita ini tidak terjadi hal-hal seperti itu, " katanya.

"Kalau tuntutan kita ini belum ada tanggapan pihak perusahaan, kemungkinan kita akan musyawarah kembali untuk melakukan aksi yang lebih besar lagi karena cuma jalan seperti ini aja yang bisa kita lakukan sekarang, " ujar Andi.

"Karena dengan jalan yang sekarang kita tempuh, kita buat surat, kita menghadiri undangan mereka ke Samarinda hasilnya tetap nol, yang jadi masalah sekarang kenapa satu estate itu ada yang dapat dan yang tidak dapat, " pungkas Akhmad Andiansyah perwakilan petani plasma di PT Farinda Bersaudara.

Petani plasma bersepakat akan menduduki kembali perkebunan Kelapa Sawit PT Farinda Bersaudara hingga tiga hari kedepan, artinya, selama 7 hari mereka berkemah di kebun Sawit kemudian ditambah tiga hari kedepan.

Menurut pantauan media ini, jika penambahan waktu tiga hari kedepan, PT Farinda Bersaudara tidak juga mengindahkan tuntutan mereka maka akan ada kegiatan penyetopan semua aktivitas PT Farinda Bersaudara khususnya di areal divisi 2 pada perkebunan Kelapa Sawit dimana ratusan orang petani plasma sedang melakukan aksi damai.

Reporter : Johansyah
Editor      : Wafa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SOROT NUSWANTORO NEWS "dari LAMONGAN untuk NUSANTARA"