Lamongan, SNN.com - Bupati Yuhribur Efendi menyampaikan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD tahun 2020 dalam rapat paripura DPRD Hari Pertama Pengantar Nota Keuangan Raperda Pertanggungjawaban Pelaksanan APBD Tahun Anggaran 2020 pada senin, (24/5).
Yuhronur menjelaskan bahwa pada tahun 2020 terjadi refocusing anggaran untuk penanggulanan pandemi Covid-19. Sehingga Pemkab Lamongan mengalami kontraksi anggaran sebesar -6,8%.
Postur APBD yang telah berubah mengakibatkan defisit sebsar 36,57 miliar dimana pendapataen daerah ditargetkan sebesar 2,98 triliuan serta Belanja Daerah dan Transfer dialokaikan sebesar 3,01 triliun. Keuangan yang mengalami defisit tersebut kemudian diseimbangkan melalui kebijakan pembiayaan yang ditarget sebesar 43,52 miliar dan pengeluaran pembiayaan sebsar 6,95 miliar.
“Pendapatan Daerah Tahun Anggaran 2020 terealisasi 95,41 persen, Belanja Daerah terealisasi sebesar 93,75 persen. Untuk surplus, dari target surplus yang ditetapkan diperoleh realisasi surplus sebesar 15,13 miliar. Sedangkan untuk kinerja pembiayaan, dari sisi penerimaan tercapai realisasi sebesar 99,18 persen yang berasal dari penggunaan SILPA (Sisa Lebih Perhitungan Anggaran) dan penerimaan piutang Daerah,” terang YES.
Dalam paparannya, ia juga menyampaikan bahwa penilaian APBD Keuangan Lamongan mendapat hasil opni Wajar Tanpa Pengecualian(WTP) dari Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK). Yang mana hal tersebut merupakan hasil kerjasama semua pihak di lingkup pemerintah Kabupaten Lamongan.
Dengan adanya laporan keuangan ini, Bupati berharap agar dapat memberikan bentuk transparansi dan informasi pada publik. “Saya berharap, dengan penyampaian laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD tahun 2020 ini dapat memberikan gambaran dan informasi yang jelas kepada semua pihak atas kinerja keuangan yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Lamongan,” ujarnya.
Reporter : Zaenal A
Editor : Wafa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar