Ketua MPI korwil Bojonegoro Usnul Qhomari yang biasa dipanggil mas Uus mengatakan bahwa rapat terbatas tersebut selain pengisian kekosongan struktural juga mebahas langkah-langkah kedepan MPI menghadapi tahun politik. Menurutnya MPI yang ada di Bojonegoro ini harus netral tanpa di tendensi partai politik manapun.
“Jika organisasi MPI di tumpangi partai politik, tidak akan bisa berkembang dan maju kedepan. Sebab, MPI yang kita bangun, untuk kepentingan bangsa bukan kepentingan golongan individu,” cetusnya.
Selain itu, mas Uus berharap agar dari anggota MPI korwil Bojonegoro mengedapankan etika di dalam mengembankan profesi kewartawanan nya. Kehadiran MPI harus musti bisa diterima di masyarakat dan bisa bersinergi dengan pihak-pihak tertentu pastinya.
Hal senada disampaikan Sujoko selaku pensehat MPI korwil Bojojenoro, dirinya berpesan kepada seluruh anggota MPI untuk lebih berhat-hati jika menjalankan tugasnya sebagai wartwan. Jangan sampai tugasnya disalahgunakan untuk hal-hal yang menggeret ke ranah pidana.
“MPI tidak ingin anggotanya bermasalah dengan pidana, gunakan profesi jurnalis sesuai fungsinya, yakni memberikan informasi kepada masyarakat yang benar serta jangan memfaatkan profesi sebagai rasa ancaman dan ketakutan kepada masyarakat atau pihak-pihak tertentu,” tandas Sujoko.
Harapanya, dengan adanya MPI di Bojonegoro, berfungsi sebagai penyambung lidah masyarakat lewat tulisan jurnalistiknya. MPI harus bangkit di bojonegoro dan diterima dikhalayak manapun. (rAs)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar