Sorot Nuswantoro News

Berita Online dan cetak, "CEPAT, TEPAT, LUGAS DAN BERANI" dari LAMONGAN untuk NUSANTARA

Jumat, 14 Mei 2021

Musikan Mandalasana Akan Hiasi Saat Indonesia Raya Bergema Bersama Gubernur DIY


Yogyakarta, SNN.com - Pencanangan serentak gerakan Indonesia Raya Bergema bersama Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X tepat pada moment Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei 2021 jam 09.00 WIB mendatang bakal berlangsung semarak. Kelompok abdi dalem musikan dijadwalkan turut memeriahkan acara dengan menggelar pentas dari Kagungan Dalem Bangsal Mandalasana Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat.

Sejumlah lagu-lagu nasional bernafaskan perjuangan akan dipentaskan sebagai bagian mendukung Indonesia Raya Bergema sebagai gerakan kebangsaan berkelanjutan menggelorakan nasionalisme rakyat. 

Tak hanya itu, tampil pula kolaborasi antara komunitas biola Jogja asuhan Ucok Hutabarat dengan kelompok paduan suara Alumni SMA Yogya Bersatu pimpinan Ryo Emmanuel Maharsanto. Mereka menampilkan lagu perjuangan dan lagu daerah.

Selain di Kepatihan dan Kraton Yogyakarta, acara pencanangan serentak gerakan Indonesia Raya Bergema juga dilangsungkan di Pasar Beringharjo Yogyakarta. Pasar tertua dan legendaris ini dipilih sebagai pioner pusat perbelanjaan pertama di Yogyakarta yang bakal rutin mengumandangkan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya setiap jam 10.00 WIB. 

Penghageng Kawedanan Hageng Punakawan Kridhomardowo Kanjeng Pangeran Hario Notonegoro mengungkapkan Pentas Musikan Mandalasana rutin digelar bertepatan dengan peringatan hari-hari besar nasional. Khusus momen Harkitnas tahun 2021 ini sekaligus turut memeriahkan gerakan Indonesia Raya Bergema yang dicanangkan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X. 

"Kami di Kraton nantinya juga akan merelay live streaming pidato Ngarsa Dalem yang disiarkan dari Kepatihan," terangnya.


Keberadaan abdi dalem musikan sebagai korps musik barat Kraton Yogyakarta diketahui sudah ada sejak era Sri Sultan Hamengku Buwono VIII (1921 - 1939). Namun di periode berikutnya sempat mengalami vakum selama beberapa dekade. Pada masa lalu abdi dalem musikan tampil untuk keperluan seremonial dan hiburan dalam acara-acara yang melibatkan pemerintah kolonial serta  tamu-tamu kerajaan yang berkunjung ke Kraton. Dua tahun terakhir keberadaannya dihidupkan kembali untuk melengkapi sajian budaya bagi para wisatawan yang berkunjung ke Kraton Yogyakarta. Para pemusiknya terdiri dari sejumlah abdi dalem, akademisi maupun pelaku seni yang berkecimpung dalam dunia musik. Kemunculan kembali abdi dalem musikan disambut antusias publik.

Jejak historis eksistensi abdi dalem musikan salah satunya dapat dilacak dalam toponim nama kampung. Di sisi timur persis pagelaran Kraton terdapat nama kampung Musikanan. Pada masa lampau kampung tersebut ditempati oleh para abdi dalem musikan yang tergabung dalam sejumlah kelompok korps musik Kraton. Ayah dari maestro violis Idris Sardi juga berasal dari kampung Musikanan. Masa kecil Idris Sardi kental dengan aktivitas musik di kampung Musikanan.

Pencanangan gerakan Indonesia Raya Bergema disiarkan secara live streaming lewat sejumlah kanal media sosial antara lain melalui Humas Pemda DIY, Dinas Kominfo DIY dan Kraton Yogyakarta serta disiarkan langsung lewat JTV. Masyarakat luas dapat menyimak dan mengikuti rangkaian acara yang diharapkan menjadi awal gerakan pengumandangan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya secara kontinu sekali setiap pagi di ruang-ruang publik. 

Gerakan Indonesia Raya diinisiasi oleh jaringan aktivis kebangsaan lintas kalangan For You Indonesia dan mendapatkan dukungan dari stakeholder, mulai Gubernur, para rektor perguruan tinggi,  dunia usaha, kalangan artis nasional, tokoh-tokoh masyarakat dan sektor swasta lainnya. Beberapa pekan lalu For You Indonesia melakukan survey dan hasilnya 95% lebih masyarakat menyetujui Lagu Kebangsaan Indonesia Raya diperdengarkan di ruang-ruang publik secara kontinu. 

Pembina For You Indonesia Gusti Kanjeng Ratu Hemas menyampaikan gerakan kebangsaan harus terus dihidupkan oleh seluruh lapisan masyarakat demi menjaga tegaknya kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia berlandaskan Pancasila dengan semboyannya Bhinneka Tunggal Ika. 


Sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia, GKR Hemas mengatakan ia telah berkeliling dan mengunjungi banyak daerah di Indonesia dan menyaksikan betapa bangsa Indonesia sangat kaya dengan ragam etnis, suku, agama, bahasa, dan adat budaya. 

Keanekaragaman ini harus dikelola dengan baik didasari oleh kesadaran untuk senantiasa rasa hormat menghormati antar satu dengan yang lain. Tidak perlu lagi mempersoalkan istilah mayoritas atau minoritas, semua sama posisinya sebagai warga negara yang memiliki hak dan kedudukan sama di depan hukum, terangnya.

Namun pada saat sama masing-masing orang memiliki kewajiban untuk dapat hidup secara bertanggung jawab dengan mengembangkan toleransi antar pemeluk agama berbeda, gotong royong sesama warga masyarakat, saling menghormati sesama, tidak mudah menghujat atau mengungkapkan ujaran kebencian dan lain sebagainya yang berpotensi mengoyak persatuan dan kesatuan. Semangat menjaga dan mencintai Indonesia itu salah satunya dapat terpelihara dengan mengingat dan meresapi setiap kata dalam syair Lagu Kebangsaan Indonesia Raya, paparnya.

Sementara itu persiapan acara pencanangan gerakan Indonesia Raya Bergema terus dilakukan secara intensif. Menurut penggiat For You Indonesia Nana Je, pelaksanaan acara di gedung Pracimosono Kepatihan akan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Tamu undangan dibatasi dan wajib melakukan rapid tes. Masyarakat dapat mengikuti acara melalui siaran live streaming Humas Pemda DIY, siaran JTV dan Youtube Kraton Yogyakarta. 

Mewakili For You Indonesia Nana Je mengucapkan terimakasih atas dukungan Gubernur DIY beserta jajaran Pemerintah DIY, Dinas Kominfo, Biro Umum, Humas dan Protokol DIY, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Yogyakarta, Kraton Yogyakarta, GKR. Hemas serta pihak lainnya yang telah mendukung pelaksanaan gerakan Indonesia Raya Bergema. 

Ketua Departemen Seni Budaya Pancasila (Permen Sedap) For You Indonesia Nano Asmorodono mengajak masyarakat turut mensukseskan gerakan Indonesia Raya Bergema di lingkupnya masing-masing. 

Hal penting setelah dicanangkan, kata Nano Asmorodono adalah konsistensi masyarakat mengumandangkan Lagu Kebangsaan kontinu setiap hari jam 10.00 pagi diikuti dengan sikap hormat. Jika hal ini dapat dijalankan terus menerus maka akan menjadi kebiasaan yang menghidupkan kebanggaan sebagai rakyat Indonesia yang berjiwa patriotik. 

Pemutaran Lagu Kebangsaan tiap jam 10.00 pagi menurut Nano Asmorodono bukanlah waktu yang kaku. Apabila disuatu tempat, perkantoran misalnya, dirasa jam 10.00 kurang pas, dapat diajukan semisal jam 8 atau 9 sesuai situasi kondisi masing-masing.

Selain Lagu Kebangsaan publik juga dapat memutar lagu-lagu perjuangan untuk menggugah semangat nasionalisme.  

"Pelaksanaannya monggo bisa luwes, tapi secara prinsip Lagu Kebangsaan Indonesia Raya harus bergema setiap hari," tegasnya. 

Reporter : Mas Pay
Editor      : Wafa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SOROT NUSWANTORO NEWS "dari LAMONGAN untuk NUSANTARA"