Tak terkecuali di wilayah Kecamatan Rengel, terlihat puluhan aktifitas kegiatan tambang nampak berjalan secara masif dan hilir mudik.
Namun dibalik itu, kuat dugaan adanya potensi kerugian yang bakal dialami oleh negara, pasalnya tidak semua usaha pertambangan tersebut memiliki dokumen perizinan, sehingga secara otomatis terjadi pengemplangan pajak (tidak ada kontribusi kepada daerah).
Sedangkan permasalahan kompleks lainnya adalah dampak lingkungan dan dampak sosial ditengah masyarakat di sekitar lokasi tambang.
Seperti konflik yang terjadi di Desa Punggulrejo, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban pada September 2022 lalu, masyarakat melakukan aksi protes terhadap salah satu pengusaha tambang yang dinilai tidak komitmen terhadap warga, hingga sempat terjadi cekcok dan pemblokiran jalan.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun pewarta, tambang leamstone tersebut adalah milik seorang pengusaha berinisial TLS, yang hingga saat ini masih beroperasi dengan brutal dan tidak sesuai perizinan atau melenceng dari titik koordinat, bahkan diduga tanah negara pun turut digaruknya.
Berkaitan dengan hal diatas, TLS saat dikonfirmasi oleh awak media melalui pesan WhatsApp pada Jumat (10/03/2023), pihaknya bungkam dan memilih untuk tidak menjawab meski terlihat centang biru yang menandakan pesan telah dibaca.
Disisi lain, beredar kabar bahwa usaha tambang milik TLS tersebut dalam beroperasi diduga menggunakan Bahan Bakar Minyak (BBM) solar bersubsidi.
Reporter : Tim/Red
Tidak ada komentar:
Posting Komentar