Peran Dukuh Dan Rois/Modin Sebagai Mitra Pelestari Budaya Lokal Perlu Di Optimalisasi

YOGYAKARTA, sorotnuswantoronews.com - Dalam rangka pelaksanaan tugas Parampara Praja Daerah Istimewa Yogyakarta untuk memberikan kajian dan kebijakan dalam penyelenggaraan urusan Keistimewaan kepada Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Parampara Praja Memberikan arahan Kepada paguyuban Dukuh dan Perwakilan Modin se Daerah Istimewa Yogyakarta.

Acara tersebut di selenggarakan sabtu (13/4/19) bertempat di Meeting Room Hotel Horison Ultima Riss di jalan Gowangan Kidul Nomor 33-49 Gedong Tengen,Yogyakarta.

Acara tersebut menggambil Tema,Optimalisasi peran Dukuh dan Modin sebagai Mitra pelestari, pengembangan dan pemanfaatan Nilai Budaya Lokal.

Sebagai Narasumber, Prof.Dr.Mohammad Mahmud MD, SH, SU ( Ketua Parampara Praja DIY ) Prof.Dr.dr.Soetaryo,SP.A (K) (Wakil Ketua Parampara Praja DIY) Paniradya Pati (Paniradya Kaistimewaan DIY)

Hadir pula Anggota Parampara Praja diantaranya Prof.Dr. AM.Hermien Kusmayati, Prof.Dr.H.Edy Suandi Hamid,MEC, Prof.Dr. M.Amin Abdullah,Suyitno,SH, MS, GPH.Wijoyo Harimurti.

Dalam paparanya, Para Parampara Praja menyampaikan,bahwa para Lurah,Dukuh, Modin, Jaga Warga sebagai pilar utama untuk menjaga dan melestarikan budaya lokal.

Budaya adalah berasal dari kata Budi dan Daya, yang berasal dari pakarti luhur jiwa kita.

Budi yang luhur berasal dari kata Cipta, Cipta artinya pikiran, pikiran bisa menciptakan bentuk contoh buku sebagai bentuk dari cipta pikiran kita, Rasa,Rasa bisa beda - beda tapi isinya sama, Karsa,Karsa dari buah rasa yaitu seperti dalam acara - acara,jelas Parampara Praja.

Sementara dari perwakilan Rois/Modin yang berasal dari Gunungkidul merasa gembira mendapatkan kesempatan ikut acara tersebut, dirinya berterima kasih kepada Drs.H.A.Hafidh Asrom,MM tanpa beliau dirinya tidak mungkin bisa di ikutkan dalam acara tersebut, dirinya bisa kuliah singkat yang mendapat bimbingan dari para Para Profesor,jelas Wajiyo Modin dari Gunungkidul.

Reporter : Supriyanto
Editor     : Wafa