Sorot Nuswantoro News

Berita Online dan cetak, "CEPAT, TEPAT, LUGAS DAN BERANI" dari LAMONGAN untuk NUSANTARA

Sabtu, 08 Mei 2021

Anggota DPRD Sleman Digruduk FKBB Untuk Klarifikasi Soal "Nasi Bungkus"


Sleman, SNN.com,- Beredar tangkapan layar di media social Facebook (FB) terkait sindiran yang dilakukan oleh anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Sleman. Sindiran itu tertuju pada kegiatan Hari Buruh Internasional yang digelar oleh Forum Komunikasi Buruh Bersatu (FKBB) di Kantor DPRD DIY pada Sabtu (1/5/2021).

Anggota DPRD Bumi Sembada tersebut menyindir dengan pernyataan ‘nasi bungkus’ menyusul adanya aksi buruh yang dinilai tak seramai tahun-tahun sebelumnya.

Tangkapan layar yang diketahui dibuat bertepatan pada 1 Mei tersebut berawal dari pernyataan akun bernama Buntaran Suharjito. Akun tersebut membalas sebuah unggahan yang diposting akun FB bernama Gustan Ganda dengan pertanyaan hari buruh sepi dari aksi demo.

“Demo sepi boss,” tulis akun tersebut dikutip, Sabtu (8/5/2021).

Pernyataan Buntaran, dibalas akun Gustan Ganda, yang menulis lelah menjalani realita.

“Mungkin Kesel (lelah) pun mulai kedah (harus) menghadpi relita,” ungkap akun Gustan.


Tak berhenti di sana, akun pertama juga membalas yang tiba-tiba membahas warung padang yang sepi. Tidak tahu persis yang dimaksud apa, namun bahasan warung padang tersebut ditanggapi oleh akun Gustan dengan pernyataan nasi bungkus.

“Sego (nasi) bungkus, sego bungkus,” tulisnya.

Selanjutnya dari pernyataan itu, akun lain bernama Fajar Yoga Duck memberikan potongan video saat FKBB bersiap menggelar aksi Hari Buruh di Kantor DPRD DIY. FKBB dan ratusan pekerja buruh juga menggelar pembagian takjil buka puasa di sepanjang Malioboro pada peringatan Hari Buruh 2021.

Dugaan sindiran yang dilontarkan oleh anggota dewan tersebut membuat FKBB meradang. Pada Rabu (5/5/2021) sejumlah serikat buruh yang tergabung di FKBB mendatangi kantor DPRD Sleman untuk meminta klarifikasi.

FKBB menilai pernyataan anggota dewan bernama Yohanes Gustan Ganda tersebut mencoreng perjuangan buruh. Anggota dewan yang seharusnya menjadi wakil rakyat tak semestinya melontarkan pernyataan yang dinilai menyinggung para buruh.

Terpisah, Perwakilan FKBB dari Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) Korwil DIY, Dani Eko Wiyono mengaku bahwa pertemuan lanjutan pada Kamis (6/5/2021), sejumlah buruh telah bertemu Gustan Ganda.

“Kamis sudah bertemu dengan anggota dewan ini, dia mengaku yang menulis unggahan tersebut dan tak bermaksud melukai hati buruh. Meski begitu pernyataan itu (sego bungkus) akan ditanggapi berbeda oleh orang lain. Maka kami meminta klarifikasi yang jelas agar ini tak terulang lagi,” terang Dani.

Sejumlah serikat buruh lainnya seperti ketua FKBB, Ruswandi, Sekretaris SBSI Korwil DIY Feldy Nata, anggota serikat buruh Fajar, Agus, Ibnu dan Khumeri serta anggota lainnya mendesak agar Gustan membuat klarifaksi terhadap pernyataannya yang dianggap membuat gaduh. 

“Kami meminta untuk segera melakukan klarifikasi pada postingan tersebut. Aksi pembagian takjil dan masker itu memiliki makna besar dan bentuk aksi buruh untuk peduli dengan masyarakat di tengah Bulan Ramadhan dalam situasi yang masih rawan terhadap Covid-19. Namun tercoreng karena pernyataan yang kami nilai menyinggung para buruh,” terang Dani.

Hal ini juga sebagai perjuangan buruh untuk mendorong anggota legislatif bertanggungjawab dengan pernyataan yang dibuat mereka.

FKBB juga berharap agar kejadian ini tak terulang, mengingat aksi para buruh ini bukan hanya untuk didengar oleh pemerintah. Namun juga harus menjadi pertimbangan karena roda perekonomian di Indonesia, mayoritas digerakkan oleh pekerja dan pegawai.

Hingga berita ini dibuat, janji anggota DPRD yang juga menjabat sebagai Ketua Fraksi PDI-Perjuangan DPRD Sleman untuk membuat klarifikasi belum dilakukan. Di media sosialnya Twitter dan Facebook juga belum membuat klarifikasi atas pernyataan yang menyinggung serikat buruh.

Reporter : Ahmad Dalban
Editor      : Mas Pay.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SOROT NUSWANTORO NEWS "dari LAMONGAN untuk NUSANTARA"