Sorot Nuswantoro News

Berita Online dan cetak, "CEPAT, TEPAT, LUGAS DAN BERANI" dari LAMONGAN untuk NUSANTARA

Kamis, 07 Juni 2018

Catatan Redaksi Di Akhir Ramadhan 1439 H

Achmad Wafa Isvianto (Pimred)

Sorotnuswantoronews - Tak terasa kita sudah berada di penghujung Ramadhan 1439 H. Hanya tinggal beberapa hari kita akan mengakhiri Ramadhan ini. Semuanya berharap akan mendapatkan maghfirah dari Allah Azza Wa Jalla, dan kemudian menjadi hambanya yang muttaqin.

Sebagian dari kita di akhir Ramadhan malah tersibukkan dengan hal-hal dunia. Terasa semakin mendekati akhir Ramadhan banyak masjid yang jamaah menjadi lebih sedikit. Kita sudah mulai sibuk dengan persiapan Idul Fitri, yaitu berkaitan dengan kebutuhan pokok, berupa makanan, pakaian, dan rencana silaturrahim ke sanak famili dan handai taulan. Inilah yang menyebabkan tidak lagi masjid-masjid dipenuhi oleh para jamaah. Waktu-waktunya dihabiskan buka bersama di kantor-kantor, mall, plaza, dan tempat keramaian. Bukan lagi masjid yang menjadi tujuan mereka.

Jika pada sepuluh hari pertama bulan Ramadhan terjadi peningkatan kuantitas maupun kualitas ibadah yang dilakukan kaum muslimin, memasuki sepuluh hari yang kedua degradasi ibadah mulai nampak. Bahkan pada sepuluh hari terakhir tingkat degradasi ibadah semakin parah. Fenomena ini terlihat semakin sedikitnya umat Islam yang melaksanakan shalat berjamaah, termasuk shalat tarawih di masjid-masjid. Tadarrus Al Qur’an juga mulai ditinggalkan. Acara pengajian (ta’lim) pun semakin sepi peminat. Demikian pula tidak sedikit bentuk amal-amal kebaikan lainnya yang telah ditinggalkan kaum muslimin

Kecenderungan manusia yang hidupnya berorientasi kepada akhirat, jauh lebih sedikit, dibandingkan dengan mereka yang berorientasi kepada kehidupan dunia. Mereka yang tekun beribadah dan ingin menggapai adanya laylatul qadr, jauh lebih sedikit dibandingkan dengan mereka yang terus mengejar kehidupan dunia. Tetapi masih tetap ada, walaupun jumlahnya sangat sedikit, mereka yang ingin mendapatkan kemuliaan kehidupan di akhirat.

Hanya orang-orang yang memiliki komitment dan tingkat keimanan yang tinggi, yang dapat melaksanakan puasa, dan beribadah dengan sungguh-sungguh, sampai akhir Ramadhan. Selebihnya, manusia tak pernah mengindahkan akan kehidupannya yang akan berakhir, dan semuanya kekayaan yang mereka miliki itu, akhirnya berpisah dengan mereka.

Ibadah di bulan suci Ramadhan sebenarnya dapat diibaratkan seperti sebuah kompetisi olahraga lari marathon. Hanya pelari yang sampai pada garis finish lah dikatakan sebagai pemenangnya. Demikian pula ibadah pada bulan suci ini, hanya mereka yang bertahan melakukan ibadah-ibadah mulia hingga akhir Ramadhan lah yang disebut sebagai pemenangnya. Para pemenang inilah yang akan diberi gelar sebagai orang-orang yang bertaqwa.

Semoga perpisahanku dengan bulan Ramadhan ini bukanlah perpisahan untuk selamanya dan bukan pula akhir pertemuanku. Sehingga aku dapat kembali bertemu pada tahun mendatang dalam keadaan penuh keluasan rezeki dan keutamaan harapan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SOROT NUSWANTORO NEWS "dari LAMONGAN untuk NUSANTARA"