JAKARTA, sorotnuswantoronews - Pemilihan umum seperti Pilkada, Pileg maupun Pilpres adalah sebuah ajang kontestasi dalam sistem demokrasi bukan sebuah ajang kompetisi. Jika kontestasi artinya ada pemilih ada yang dipilih dan ada juga yang tidak dipilih, kontestan yang dipilih artinya sebagai kontestan yang terpilih, kontestan yang tidak dipilih artinya kontestan yang tidak terpilih
Beda dengan kompetisi, jika kompetisi bersifat pertandingan, ada dua atau lebih pihak yang bertanding, sifat pertandingan mencari juara, artinya dalam setiap kompetisi akan menghasilkan juara, ada pihak yang menang dan ada pihak yang kalah.
Pemilu adalah sebuah ajang demokrasi di indonesia untuk memilih kontestan (Paslon) , artinya Pemilu bukanlah ajang kompetisi antar paslon, disinilah kita berpijak, dalam kontestasi tidak ada yang menang dan kalah, yang ada adalah terpilh dan tidak terpilih.
Diharapkan istilah menang kalah dalam pemilu, kita singkirkan jauh jauh, kita gunakan istilah terpilih dan tidak terpilih, sehingga diharapkan yang terpilih dapat menjalankan amanah rakyat dengan sebaik baiknya dalam membangun dan memajukan serta memakmurkan masyarakatnya, sedangkan yang tidak terpilih dapat segera legowo dengan berpartisipasi dan berkontribusi dengan mendukung yang terpilih.
Saya mendorong kepada semua pihak, dalam pemilihan gubernur wakil gubernur , bupati wakil bupati seantero Nusantara, kita gelorakan slogan “siap terpilih dan siap mendukung terpilih
Dengan slogan tersebut diharapkan tidak ada yang merasa menang dan kalah, sehingga rekonsiliasi semua pihak pada masa pasca pilkada dapat berjalan sesingkat singkatnya, sehingga kedamaian, persatuan kesatuan serta keharmonisan kehidupan berbangsa bernegara di kabupaten , di provinsi dan di NKRI dapat kita jaga bersama
Dengan demikian Siapapun yang terpilih dapat segera melaksanakan program program pembangunan dan yang tidak atau belum terpilih, dapat mendukung dengan menyarankan program program yang dicanangkan pada masa kampanye yang kesemuanya itu tetap berada pada satu kaidah atau tujuan, yakni membangun bangsa menuju masyarakat yang makmur adil dan sejahtera.
Damai indonesiaku, Damai bumi katulistiwaku, NKRI HARGA MATI. (Redaksi)
Kamis, 21 Juni 2018
Home
/
Politik
/
Pandangan Johanis Eddy Fentus Tuwul Ketua Umum Lembaga Investigasi Negara tentang pemilihan umum di indonesia
Pandangan Johanis Eddy Fentus Tuwul Ketua Umum Lembaga Investigasi Negara tentang pemilihan umum di indonesia
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
SOROT NUSWANTORO NEWS
"dari LAMONGAN untuk NUSANTARA"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar