Sorot Nuswantoro News

Berita Online dan cetak, "CEPAT, TEPAT, LUGAS DAN BERANI" dari LAMONGAN untuk NUSANTARA

Senin, 18 Juni 2018

Tol Laut Tidak Mampu Membendung Kenaikan Harga Sembakau Di Aru

KEPULAUAN ARU, SorotNuswantoroNews - Program tol laut yang dicanangkan Presiden Joko Widodo untuk menekan harga kebutuhan pokok di wilayah perbatasan termasuk Daerah Kabupaten Kepulauan Aru, Provinsi Maluku.

Namun disayangkan, kehadiran tol laut tidak mampu membendung kenaikan harga kebutuhan pokok (sembakau) di daerah perbatasan berjuluk "Kota Mutiara". Pernyataan sejumlah ibu-ibu di Pasar Jar Garia Dobo kepada Sorotnuswantoronews.com senin (19/6/18).

Mereka yang meminta tidak disebutkan nama mengaku, budaya menaikan harga kebutuhan pokok oleh pengusaha dan pengecer di Aru selalu terjadi setiap tahun saat hari-hari besar keagamaan seperti Idul Fitri, Natal dan Tahun Baru dengan dalil stok berkurang.

"Ironisnya, usai hari-hari besar keagamaan harga kebutuhan pokok yang dinaikan itu tidak kunjung turun malah akan naik lagi sehingga rakyat miskin semakin tercekik.

Dilain pihak, salah satu tokoh pemuda Aru Denis Kubela juga angkat bicara kepada Sorot Nuswantoro News, pria asal Kecamatan Aru Selatan ini mengaku, faktor yang mempengaruhi kenaikan harga bahan pokok di Aru lantaran barang yang dipasok dari Pulau Jawa dimonopoli pengusaha. "Bukan Pemerintah Daerah".

"Hal ini mesti menjadi perhatian serius Bupati Kepulauan Aru dr, Johan Gonga dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Kepulauan Aru. "Bagaimana Tidak!", Sejak 2016 hingga memasuki bulan ke enam di tahun 2018 ini, manfaat kehadiran tol laut masuk di Aru sama sekali belum mampu menekan harga kebutuhan pokok bagi masyarakat di Aru. "Tambahnya.

Sementara salah satu pengusaha yang ditemui Sorot Nuswantoro News di kediamannya mengakui, pemerintah pusat memprogramkan tol laut untuk menekan harga kebutuhan pokok di wilayah perbatasan.

"Tetapi sarananya seperti kapal angkutan merupakan milik swasta. Jadi ada hitung-hitungan untuk menutupi biaya operasional sehingga mengakibatkan barang yang masuk ke Aru masih tinggi. "Katanya.

Apalagi biaya operasional dibebankan pada barang yang diangkut. Belum lagi ongkos bongkar muat juga diperhitungkan. "Ungkapnya.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Kepulauan Aru yang dikonfirmasi Sorot Nuswantoro News via telephone genggamnya terkait masalah ini Senin (19/6/18) tidak dapat tersambung lantaran nomornya dinon aktif.

Reporter : Yus Yerusa
Editor   : Isvianto

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SOROT NUSWANTORO NEWS "dari LAMONGAN untuk NUSANTARA"