Kepulauan Aru, SNN.com - Permukiman warga di Desa Warabal, Kecamatan Aru Tengah Timur, Kabupaten Kepulauan Aru, Provinsi Maluku terendam air laut setinggi dada orang dewasa akibat terjangan gelombang pasang.
Suasana kian mencekam karena di saat bersamaan muncul badai disertai gelombang tinggi air laut akibat banjir rob. Badai disertai gelombang tinggi itu terjadi pada Jumat (15/7/2022) pukul 17.00 WIT.
Laporan terkini yang diperoleh Sorot Nuswantoro News.com dari Farida Salay salah satu warga di Desa Warabal menyebutkan, ada sejumlah rumah warga porak-poranda dihantam angin kencang disertai gelombang besar itu. sementara fasilitas umum lainnya juga ikut terendam air laut setinggi dada orang dewasa
"Beta (saya) tidak tau pasti berapa rumah yang terendam air, tetapi untuk saat ini ada satu rumah yang roboh akibat terjangan gelombang pasang," ungkap Salay, Sabtu (16/7/2022) via tephone.
Kata Salay, tidak ada korban jiwa akibat peristiwa ini. Namun banyak warga yang tinggal di pesisir pantai memilih menyelamatkan diri keluar rumah dan mengungsi ke rumah warga yang jauh dari pesisir pantai.
"Seng ada korban jiwa. Hanya ada warga yang tinggal di pesisir pantai sudah mengungsi di ke rumah - rumah warga yang jauh dari pesisir pantai," ucap Salay.
Disinggung tindakan apa yang telah dilakukan oleh pemerintah daerah setempat dalam menangani perisriwa yang mencekam warga Desa Warabal, kata Salay sampai detik ini belum ada.
Terpisah, Erwin Efruan warga Desa Warabal mengaku seumur hidup peristiwa yang mencekam itu baru dirasakan sehingga oleh warga Desa setempat sangat terkejut.
"Mungkin ini seumur hidup kita di Desa Warabal mengalami kejadian seperti ini sehingga kami sangat terkejut. Memang sejak Jumat sore gelombang pasang naik dan malamnya air langsung masuk perkampungan kami," tuturnya kepada Sorot Nuswantoro News.com, Sabtu (16/7/2022).
Lanjut dia berharap, Pemerintah Daerah segera bertindak cepat untuk menangani masalah banjir Rob yang melanda warga masyarakat di Desa Warabal saat ini
"Ya, memang itu bencana alam yang terjadi di kampung kita. Tapi Beta berharap ada tindakan nyata yang harus segera dilakukan oleh Pemerintah Daerah sehingga Katong masyarakat Warabal tidak lagi panik dengan peristiwa yang saat ini terjadi," pinta Efruan.
Reporter : Nus Yerusa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar