Ratusan petugas ini akan berjaga di beberapa objek vital yang disinyalir rawan terjadinya ganguan keamanan. Selain itu, petugas juga menggelar patroli selama 24 jam di setiap desa dan kecamatan di Kabupaten Lamongan.
Tak hanya itu, untuk mengantisipasi konflik jelang atau pasca pelantikan, petugas kepolisian juga akan menggelar dialog dengan beberapa warga.
Kapolres Lamongan, AKBP Feby DP Hutagalung mengatakan, potensi kericuhan di Lamongan sangat kecil terjadi. Bahkan hingga kini belum terdeteksi. Meski demikian pihaknya tidak menganggap remeh, petugas kepolisian Polres Lamongan akan terus disiagakan jelang dan pasca pelantikan itu berlangsung.
Dia mengungkapkan, pihaknya juga belum mendeteksi adanya warga Lamongan yang hendak mengikuti aksi unjuk rasa di Jakarta jelang pelantikan presiden dan wakilnya. Namun, ada beberapa kelompok tani hutan yang Minggu lalu berangkat ke Jakarta dengan agenda mendukung pelantikan presiden terpilih.
"Kami juga mengimbau kepada masyarakat agar jangan melakukan mobilisasi masa ke Jakarta nanti," imbuhnya.
Dalam pengamanan, polisi juga menggandeng beberapa elemen masyarakat di dalamnya. "Untuk giat hari ini personel polisi yang kita siagakan ada 600 personel, dibantu 150 dari TNI dan beberapa elemen masyarakat juga terlibat," kata perwira polisi berpangkat dua melati di pundaknya ini.
Sementara Bupati Lamongan Fadeli berharap, seluruh masyarakat tetap menjaga keamanan dan tidak menggelar aksi unjuk rasa yang berlebihan jelang pelantikan. "Secara keamanan Lamongan dalam kondisi aman dan sangat jauh dari konflik politik. Untuk itu masyarakat Lamongan jangan sampai ikut-ikutan mari ciptakan kedamaian," ujar Fadeli.
Reporter : Zainal
Editor : AWI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar