Kegiatan budaya Bersih sungai ini di beri nama SESANTI KALIGARANG Yang intinya menyatunya tekad untuk menjadikan kaligarang sebagai halaman depan bukan halaman belakang sehingga masyarakat menjadi peduli kebersihan lingkungan sungai.
Dalam acara tersebut dihadiri oleh seluruh lapisan masyarakat bendan Duwur seperti seluruh warga RT, RW, jajaran pejabat kelurahan, camat Gajah Mungkur, Kapolsek Gajah mungkur. Sebelum acara di mulai diadakan Karnaval budaya yang di ikut oleh 7 RW & 28 RT. Sekelurahan bendan Duwur.
"kami yang menyadari alangkah pentingnya sebuah sungai yang dulu merupakan pusat peradaban, sangat prihatin dengan kondisi yang terjadi sekarang ini terhadap pencemaran sungai," ungkap Edy pranoto, SH.M.Hum yang juga sebagai ketua LPMK sekaligus pengerak kegiatan ini.
Dikatakan, aksi tersebut didasari dengan rasa keprihatinan atas banyaknya sampah yang berada di sekitar sungai. Baik yang sengaja dibuang oleh warga, maupun sampah yang hanyut dari sekitar wilayah hulu.
"Terlebih di musim kemarau seperti ini, kondisi air sungai mengalami penyusutan. Sehingga sampah dengan mudah menumpuk. Dampaknya selain mengganggu kenyamanan, juga berdampak pada timbulnya penyakit," katanya.
Melalui aksi tersebut, dia berharap akan muncul kesadaran di tengah masyarakat untuk tidak lagi membuang sampah ke sungai. Sebab tumpukan sampah jika dibiarkan akan memicu terjadinya pendangkalan, penyempitan alur, rusaknya ekosistem sungai dan rusaknya daerah aliran sungai.
"Padahal sungai bisa dijadikan tempat wisata yang menarik, juga bisa dijadikan tempat mencari rezeki untuk masyarakat yang hidup di sekitarnya," imbuhnya.
Dalam kesempatan yang sama dengan menggunakan peralatan seadanya, para undangan dan peserta memunguti sampah dan dikumpulkan dalam wadah untuk selanjutnya dibuang di lokasi pembuangan sampah.
Tidak hanya lingkungan tempat tinggal namun sungai juga perlu perhatian untuk dijaga kelestariannya," ujar Agustono yang juga sebagai Ketua Panitia kegiatan acara tersebut
Menurut Agustono, kendala yang terjadi saat ini masih sulitnya menghapus kebiasaan warga untuk tidak membuang sampah ke aliran sungai. Karenanya menurut Agustono, perlu ada upaya lebih dan juga dukungan dari pemerintah.
"Yang jadi kendala saat ini, adalah tidak adanya tempat pembuangan sementara di setiap desa. Sehingga sampah yang dihasilkan dari limbah rumah tangga, begitu saja dibuang ke sungai," kata Agustono
Reporter : Adi.OneOne
Editor : Wafa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar