Sorot Nuswantoro News

Berita Online dan cetak, "CEPAT, TEPAT, LUGAS DAN BERANI" dari LAMONGAN untuk NUSANTARA

Kamis, 07 Februari 2019

Kunjungi Lamongan, Menteri Pertanian Targetkan Ekspor Jagung 500.000 ton.

LAMONGAN, sorotnuswantoronews.com - Menteri pertanian amran sulaiman mengunjungi Lamongan dalam rangka panen raya jagung di Desa Mojorejo Kecamatan Modo, Rabu (6/2/2019).

Kementerian Pertanian akan meningkatkan ekspor jagung di tahun 2018 sebesar 380.000 ton menjadi 500.000 ton atau naik 120.000 ton. Daerah-daerah yang berpotensi menyumbang ekspor jagung tahun ini termasuk di antaranya Lamongan (Jawa Timur), Gorontalo (Sulawesi Selatan) dan Sumbawa (Nusa Tenggara Barat).

Menteri Pertanian (Mentan), Amran Sulaiman mengatakan, Lamongan bekerja sama dengan perusahaan asal Malaysia akan mengekspor jagung petani ke Malaysia dan Filipina.

”Mudah-mudahan ekspor jagung tahun ini bisa naik 500.000 ton. Dalam satu bulan atau maksimal dua bulan ke depan kita sudah ekspor (jagung) lagi,” kata Amran.

Dengan ekspor yang dilakukan kali ini sekaligus menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia yang dulu impor 3,5 juta ton dari Amerika dan Argentina, sekarang sudah bisa ekspor. ”Nilainya juga tidak kecil, yakni Rp 10 triliun.

Dalam kesempatan tersebut, Amran berharap para petani dapat menyuplai kebutuhan jagung peternak baik yang berada di wilayah Lamongan, maupun di kabupaten lainnya.

“Kami berharap Bulog dapat mem bantu menyerap jagung petani saat panen raya seperti ini, sehingga dapat menjadi buffer stock,” ujarnya.

Selain itu, petani jagung dan peternak ayam mandiri juga dapat menikmati masa panen raya jagung saat ini melalui mekanisme distribusi dan stok yang baik.

Mentan menambahkan bantuan bibit jagung untuk petani di Kabupaten Lamongan tahun ini meningkat dua kali lipat dibandingkan tahun lalu. Bantuan benih jagung tahun ini jadi 20.000 paket dengan pupuk.

“Tambahan bantuan benih ini supaya Lamongan bisa suplai kebutuhan jagung peternak ayam petelur di Blitar,” jelas Amran.

Oleh karena itu, Mentan berinisiatif menjembatani para peternak di Blitar dengan para petani jagung di Lamongan. Mentan menginstruksikan Perum Bulog untuk menyerap jagung milik petani di Lamongan untuk kemudian dijual ke para peternak di Blitar.

Selain dryer, Kementan akan memberikan bantuan 10 traktor roda empat serta lima unit alat panen. “Ini semua untuk rakyat, bukan untuk tengkulak. Kami tidak ingin di per main kan. Ini solusi konkret dan permanen, ”tambahnya.

Wakil Bupati Lamongan Kartika Hidayati yang ikut mendampingi Mentan mengatakan luas lahan jagung di Kecamatan Modo mencapai 1.627 hektare (ha) yang dimiliki oleh beberapa kelompok tani dengan rata-rata kepemilikan 0,5 ha per orang. Sedangkan luas hamparan jagung di lokasi panen mencapai 496 ha.

Kartika menjelaskan, harga jagung di tingkat petani saat ini untuk tongkol berkisar Rp2.000-Rp2.200 per kilogram (kg), pipil basah Rp3.500-Rp3.800 per kg dan pipil kering Rp4.800-Rp5.000 per kg.

Menurut Kartika, Lamongan memiliki program inovasi tanam jagung dan peternakan yang terkenal dengan sebutan Tersapi Jagat atau Ternak Sapi Usaha Jagung Meningkat.

“Berkat inovasi ini, kita manfaatkan kotoran sapi menjadi pupuk organik untuk tanaman jagung, sehingga jagung yang dihasilkan menjadi dua kali lipat meningkat produktivitasnya,” pungkasnya.

Reporter : Isnandar/Galeh
Editor   : Wafa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SOROT NUSWANTORO NEWS "dari LAMONGAN untuk NUSANTARA"