Sorot Nuswantoro News

Berita Online dan cetak, "CEPAT, TEPAT, LUGAS DAN BERANI" dari LAMONGAN untuk NUSANTARA

Rabu, 18 April 2018

Jabar dan Jatim Peringkat Teratas Kepala Daerah Terjerat Korupsi

Ilustrasi Korupsi.
Sorotnuswantoronews.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyatakan 12 kepala daerah di Jawa Barat (Jabar) terjerat kasus korupsi sehingga provinsi ini menempati peringkat pertama jumlah kepala daerah yang paling banyak terjerat korupsi di Indonesia.

"Tadi disebutkan ada 75 bupati, wali kota plus 18 gubernur yang terjerat korupsi. Jadi ada 93 kepala daerah yang tersangkut kasus di KPK. Nah, dari 93 itu, 12 dari Jawa Barat. Itu angka tertinggi dibandingkan daerah lain," kata Kepala Satuan Tugas Koordinasi dan Supervisi Pencegahaan KPK Deputi Bidang Pencegahaan Asep Rahmat Suwandha ditemui usai berbicara pada nota kesepahaman antara KPK dengan Kadin Jawa Barat di Bandung, Rabu (18/4).

Sementara peringkat kedua kata Asep adalah Jawa Timur dengan jumlah kepala daerah terjerat korupsi delapan orang. "Jadi mau enggak mau, Jawa Barat memang tertinggi yakni 12, yang lain itu di bawah itu. 12 itu kan dua digit angkanya," kata dia.

Menurut dia, 12 kepala daerah yang terjerat korupsi memiliki modus yang beragam. Di Kabupaten Subang, ada kaitan dengan pengusaha, sedangkan di Bandung Barat dari internal organisasi perangkat daerah (OPD), sedangkan Karawang dengan pihak swasta. "Banyak yang ada kaitannya dengan suap dari pengusaha, itu terkait dengan izin dan lain-lain," kata dia.

Dia mengatakan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan pemerintah tingkat kabupaten/kota harus memiliki komitmen kuat agar kepala daerah terjerat korupsi tidak bertambah lagi. Salah satunya mengikat komitmen dengan pengusaha agar tidak menyuap lagi. "Harus sepakat. Jangan sudah begini nanti masih ada satu dua orang yang nyuap. Ini harus dilakukan bareng-bareng kompak dan ada panduan sehingga korupsi bisa tidak terjadi," kata Asep.


Sumber : ANTARA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SOROT NUSWANTORO NEWS "dari LAMONGAN untuk NUSANTARA"