Sorot Nuswantoro News

Berita Online dan cetak, "CEPAT, TEPAT, LUGAS DAN BERANI" dari LAMONGAN untuk NUSANTARA

Selasa, 16 Juli 2019

GMNI Gelar Unjuk Rasa di UPP Kelas III Dobo

Kepulauan Aru, SNN.COM - Tindakan kurang menyenangkan yang dilakoni oknum pegawai UPP Kelas III Dobo terhadap oknum pejabat di Aru berinsiyal MS, membuat DPC Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kabupaten Kepulauan Aru melakukan aksi unjuk rasa, Senin (15/7).

Di depan Kantor UPP Kelas III Dobo, pukul 10.50 WIT, belasan orang yang dikordinir N.D Sintimir dan Senen Goulap menggelar aksi unjuk rasa.

Dalam aksinya, ada tujuh tuntutan yang disampaikan kepada pihak UPP Kelas III Dobo. Tetapi yang paling utama mereka menuntut dengan hormat kepada Kepala Syahbandar Dobo untuk melakukan pembinaan terhadap para oknum pegawai yang mana nama-namanya telah disampaiakan kepada Polres Kepulauan Aru untuk diproses hukum karena telah melakukan perbuatan tidak menyenangkan terhadap salah satu pejabat daerah.

Selain tujuh tuntutan yang mereka sampaikan secara tertulis kepada pihak UPP Kelas III Dobo, ada sejumlah pamflet yang dipajang bertuliskan berbagai kritikan pedis.


Plh Kepala UPP Kelas III Dobo, Zis Maning dalam menanggapi tuntutan GMNI mengatakan, semua pernyataaan sikap dari pendemo menjadi masukan yang baik bagi kami pihak syahbandar Dobo.
Dan khusus untuk oknum syahbandar yang melakukan tindakan semena-mena akan kami tegur untuk diperbaiki.

Sementara sumber terpercaya di Kantor UPP Kelas III Dobo usai unjuk rasa mengaku, aksi demo yang digelar GMNI dipicu rasa ketidakpuasan mereka terhadap perkataan oknum petugas syahbandar terhadap MS saat KM Ngapulu sandar di pelabuhan Yos Sudarso Dobo, Kamis ( 1 1/7).

Dikatakan, saat itu MS memaksa masuk ke pelabuhan tetapi para petugas mengarahkan untuk tidak boleh masuk karena para petugas sementara disibukan dengan keberangkatan rombongan Majelis Jemaat GPM Dobo yang hendak melakukan wisata rohani di Toraja.

Namun MS memaksa masuk dengan dalil dia adalah panitia dari rombongan Majelis Jemaat yang hendak berangkat ke Toraja. Kendati begitu, petugas enggan memberikan ijin masuk karena MS saat itu tidak menggunakan atribut panitia.

Karena tidak diberikan ijin masuk, MS lalu mengeluarkan kata kotor kepada petugas yang berjaga di sana sebanyak tiga kali sehingga salah satu petugas sempat menegur.

Anehnya teguran itu membuat MS naik pitam dan mendorong-dorong pintu pagar pelabuhan serta mengaku saya seorang pejabat daerah.

“Kesal dengan tingkah MS, oknum pegawai syahbandar yang berjaga disana emosi dan megeluarkan kata Pejabat Bodok.” ungkapnya.

Reporter : Nus Yerusa
Editor     : Wafa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SOROT NUSWANTORO NEWS "dari LAMONGAN untuk NUSANTARA"