Sorot Nuswantoro News

Berita Online dan cetak, "CEPAT, TEPAT, LUGAS DAN BERANI" dari LAMONGAN untuk NUSANTARA

Jumat, 13 September 2019

Hasil Panen Meningkat, Bupati Lamongan Mengawali Panen Raya Padi Inbrida Di Desa Truni

Lamongan,SNN.com-Bupati Lamongan, H. Fadeli, SH,.MM mengawali Panen Raya Padi Inbrida Desa Truni Kecamatan Babat Kabupaten Lamongan Provinsi Jawa Timur, Kamis (12/09/2019).

Dengan didampingi Rudjito selaku Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Lamongan, Ir. Mulkan Camat Babat, beserta Dandim 0812 Lamongan, Bupati Fadeli tiba di lokasi pukul 10.00 WIB dan langsung menuju areal persawahan dan melaksanakan potong padi sebagai tanda awal bahwa padi siap untuk dipanen warga Desa Truni.

Kegiatan ini juga dihadiri  Bapak Waluyo dari Kementrian Pertanian RI, I Wayan Wijana dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), perwakilan Asuransi Usaha Tani Jasindo, Kepala UPT pertanian, PJ Kades dan jajaran perangkat, PPL serta Ketua Kelompok Tani beserta para petani desa setempat.

Rujito menyampaikan laporannya kepada Bupati Fadeli dalam sambutannya, bahwa dilokasi Desa Truni ini ada lahan sekitar 200 hektar yang sebagian hari ini kita panen kemudian provitasnya sekitar 10,4 ton ini lebih tinggi dibanding rata-rata provitas Kecamatan Babat yang hanya sekitar 7.4  kemudian Kabupaten Lamongan provitas hari ini masih 74,23 kwintal, dirinya optimis dengan hasil ubinan yang minggu-minggu terakhir dari September ini Lamongan mampu menembus angka provitas sekitar 7.5 dengan sisa tanaman yang sekarang sekitar masih ada 20.000 dilapangan kurang lebih, dirinya berharap Lamongan mampu menghasilkan gabah, meningkat dari tahun 2018, 2019 ini sebanyak 1.094.000 ton diharapkan nanti diakhir perhitungan musim ini bisa mencapai angka 1.128.000 ton gabah kering giling.
.

Rujito menjelaskan bahwa kita sudah ada sebuah inovasi yang namanya MTS, Management Tanaman Terpadu yang minggu lalu inovasi MTS ini masuk didalam top 5 Jawa Timur kemudian kemarin sudah mengeluarkan dan optimis inovasi ini akan lolos  tingkat nasional karena memang inovasi ini membuat peningkatan yang luar biasa disisi ekonomi terutama inovasi ini meningkatkan dari 2.09 menjadi 2,31 RC atau perbandingannya itu meningkat, sehingga inovasi ini diharapkan masuk ketingkat nasional sebagaimana inovasi petani jagung tahun kemarin yang masuk di Top 99.

Rujito menambahkan, meskipun upaya kita yang sudah maksimal ternyata kita juga masih mengalami beberapa lahan yang gagal panen karena kekurangan air ini kita akui bersama kita sudah berusaha maksimal, data yang masuk ada sekitar 600 hektar yang  tersebar di daerah tengah itu harus dibackup dengan asuransi. Sampai dengan hari ini yang sudah pasti klaim yang bisa cair sekitar 3.6 milyar, 600 kali 6 juta nanti dibayarkan secara simbolis yang akan di serahkan bupati dalam acara Panen Raya ini kepada Kelompok-kelompok tani dari beberapa kecamatan beserta bantuan peralatannya.
Menurutnya tingkat kesadaran akan asuransi berusaha tani Lamongan termasuk Nomor 1 seindonesia, peserta asuransi tahun ini 80.000 hektar luar biasa, kita sudah menyadari bahwa kita tidak bisa terhindar dari resiko, kita siapkan backupnya berupa asuransi jadi menyadarkan petani sebanyak itu tentang resiko bukan kerjaan mudah, ini merupakan kesungguhan pemerintah Lamongan, Bupati melalui dinas pertanian untuk selalu mendorong semua sehingga resiko berusaha tani bisa ditekan serendah mungkin, meskipun 6 juta itu belum bisa menggantikan biaya yang sudah dikeluarkan petani tapi dengan 6 juta tersebut petani mampu bangkit kembali daripada tidak sama sekali.


Sementara dalam sambutannya, Bupati Fadeli menyampaikan disaat musim kering seperti saat ini kita bisa melakukan Panen Raya Padi Inbrida di Desa Truni Kecamatan Babat yang luar biasa peningkatan hasil produtifitasnya juga diatas rata-rata, kalau kita panen dengan provitas 7 ton, 8 ton, 9 ton per hektar tapi di Desa Truni ini bisa mencapai 10 Ton, yang rata-rata 10,4 Ton bahkan ada yang 12 Ton.

Masih dalam sambutannya, Bupati mengucapkan terimakasih atas kerja keras semuanya, produktifitas kita tambah naik walaupun jumlah lahan pertanian kita makin berkurang ini  berati kesejahteraan petani tambah naik produktifitas dari tahun ke tahun tambah naik, tahun 2018 sebesar 1.087.000 dalam satu tahun sampai dengan saat ini di Lamongan Gabah Kering Giling sudah hampir 1 juta sekitar 950.000 hektar ditambah sisa 20.000 hektar yang masih dalam proses mau panen, ini diperkirakan akan mencapai 1.100.000 ton gabah kering giling.

“ Saya sampaikan terimakasih, selamat bagi warga Desa Truni Kecamatan Babat, kalau saat –saat musim penghujan disini airnya tinggi, pada saat musim kering begini bisa memanfaatkan moment, ini karena pandainya warga Truni mengatur moment, kalau hanya sekedar panen dapat hasil banyak itu kan sudah biasa, tapi ini kan moment, moment itu karena mengatur waktu, mengatur pada saat menghitung kapan saya harus tanam padi, kapan harus tanam jagung, kapan harus tanam bawang, bawang itu kan luar biasa kalau dikembangkan di desa  ini, tapi moment disaat musim kering seperti ini berarti air masih bisa dimasukan, desa memanfaatkan bantuan pompa dari kementrian pertanian, makanya minta apa yang mau ditingkatkan, apa yang dibutuhkan petani, inilah kelompok-kelompok tani yang sudah modern, dari Kementan yang luar biasa dengan bantuan pompa itu yang nilainya 332 juta, sekarang pompa itu bermanfaat sekali pada saat musim seperti ini bisa mengangkut air ini” Ujar Fadeli.


Menurut Bupati, di Kabupaten Lamongan,  petani-petani Lamongan memang tambah maju PDRB Produk Domestik Regional Bruto nasional terbesar adalah masih pertanian, perikanan, kehutanan, petani-petani kita masih 35% PDRB pertanian ini masih yang terbesar dari hasil-hasil pertanian di Kabupaten Lamongan. Sekarang ini sudah ada benih-benih yang cukup bagus, benih-benih hibrida yang bisa menghasilkan 12 ton, 14 ton harus dicoba ditempatnya, begitu pula peralatan-peralatan kita,maka kita terimakasih kepada Kementrian Pertanian RI yang selalu memprioritaskan Kabupaten Lamongan.

“Maka ini saya sampaikan terimakasih, menteri pertanian juga jangan berhenti membantu para petani di Lamongan, meningkatnya pertanian, kalau sarana dan prasarana berapa pemerintah daerah kemampuannya, paling-paling kan membantu benih kepada kelompok-kelompok kita yang bikin percontohan itu dibantu dari Lamongan benih-benihnya dan itu nanti saya suruh langsung di revolving dikelompok masing-masing, tetapi saya juga sudah dari Kementrian berapapun benih hibrida di Lamongan akan di penuhi” Ucapnya.

“pengertian menyusut, jumlahnya kan tidak mungkin lambat, seperti sekarang ini lahan pertanian menyusut, jagungnya meningkat, jagung naik jumlah luasan itu yang memang tidak sama itu menyesuaikan, naik turun jadi PDR di Lamongan itu menurun diLamongan tapi produktifitasnya naik karena jasa yang lain naik, jadi PDR pertanian itu turun tapi pendapatan masyarakat naik, tentunya tadi yang semula 1.000.000 ton, menjadi 1.100.000 ton, kemarin kan 1.094.000 itu, tahun ini sudah di kalkulasi kira-kira menjadi 1.128.000 ton itu mestiya kan turun tapi pendapatan petani tambah naik, walaupun PDR turun tapi produktifitasnya tambah naik,berarti kesejahteraan petani tambah meningkat” tambahnya.


“karena luasan kita itu kan tetap tidak menambah, kalau ada komoditas yang naik jumlah lahannya maka otomatis komoditas yang lain akan terkoreksi menyusut, kita sudah punya alat untuk mengendalikan konversi lahan, kita punya Perda LP2B Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan nomor 12 tahun 2015 untuk membentengi supaya tidak terjadi konversi besar-besaran,”pungkasnya.

Reporter : Ida
Editor     : A W I

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SOROT NUSWANTORO NEWS "dari LAMONGAN untuk NUSANTARA"