Sorot Nuswantoro News

Berita Online dan cetak, "CEPAT, TEPAT, LUGAS DAN BERANI" dari LAMONGAN untuk NUSANTARA

Minggu, 29 Juli 2018

Pelayanan Kesehatan RSUD Aru Dinilai Amburadul

KEPULAUAN ARU, Sorotnuswantoronews - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cendrawasih Kabupaten Kepulauan Aru, dianggap tidak layak menangani pasien kritis. Keluhan itu disampaikan keluarga besar Nikolas Kiarlely. Nikolas merupakan pasien hipertensi (darah tinggi) yang sementara dirawat intensif di ICU.

"Kami keluarga pasien sangat menyangkan kinerja pihak RSUD Cendrawasih Dobo. Bayangkan saja, saudara kami Nikolas Kiarlely yang sementara dirawat intensif di ICU karena penyakit hipertensi yang dideritanya. Namun, lampu dipadamkan pihak RSUD tanpa alasan jelas, "ujar Ebeth Palpialy kepada media ini di RSUD Dobo, Minggu (29/7)

Lanjut Palpialy, pihaknya (keluarga pasien) sangat menyayangkan kinerja RSUD Dobo yang terkesan tidak tertanggung jawab dalam menangani pasien kritis seperti (Nikolas Kiarlely). Seharusnya pihak RSUD bertindak propesional. Sehingga, tidak menimbulkan masalah fatal terhadap pasien yang kritis.

"Jadi, jujur saya mau katakan bahwa pihak RSUD Dobo tidak profesional saat menangani pasien kritis. Mereka juga tidak menunjukan tanggung jawab sepenuhnya kepada pasien. Alhasil, nyawa pasien tidak bisa diselamatkan, "tukasnya

Menurut dia, kalau pihak RSUD memiliki rasa tanggung jawab penuh untuk tangani pasien kritis, berarti mereka tidak serta merta memadamkan lampu saat pasien kritis sementara jalani perawatan intensif di ICU. Nah, pelayanan seperti begini maka pihaknya menilai RSUD Dobo tidak layak di sebut rumah sakit umum.

"RSUD ini dijadikan Puskesmas Pembantu (Pustu) saja, karena pelayanannya tidak maksimal. Pasien kritis tidak mendapat perawatan intensif. Mereka bahkan sengaja menghilangkan nyawa orang dengan melakukan pemadaman lampu saat pasien kritis. Ini kejahatan yang disengajakan. Olehnya itu pemda harus secepatnya sikapi ini,"paparnya.

Bukan itu saja, kata dia, obat-obatan yang ada di RSUD selama ini tidak pernah dipakai untuk pasien. Pasienpun harus membeli obat di luar. Sedangkan setiap tahunnya dana daerah miliaran rupiah digelontorkan untuk membeli obat-obatan. Obat-obatan ini tidak pernah dinikmati masyarakat. Yang jadi pertanyaan obat-obatan di RSUD ini dikemanakan.?

"Olehnya itu, saya harap masalah ini disikapi pemda dan DPRD secepatnya. Bupati dan DPRD harus secepatnya memanggil Direktur RSUD untuk mempertanyakan masalah ini, sebab masalah ini sudah terjadi bertahun-tahun. Namun tidak pernah di sikapi oleh pemda dan DPRD. Saya menduga ada dugaan tipikor dana obat-obatan di RSUD Aru,"ujar Palpialy

Reporter : Janes
Editor   : Isvianto

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SOROT NUSWANTORO NEWS "dari LAMONGAN untuk NUSANTARA"