Direktur CV Sinar Fajar Hendea, Haji Launga, yang ditemui beberapa waktu lalu, dalam keterangannya dia menilai kalau Pokja Unit Layanan Pengadaan (ULP) Kabupaten Kepulauan Aru, benar-benar melakukan kejahatan besar terkait dengan proses tender paket pembangunan Pagar Kompi belakang Wamar tahun anggaran 2018.
Kejahatan yang dimaksudkan oleh Haji Launga, bahwa tender paket Pekerjaan Pagar Kompi antara CV Sinar Fajar Hendea dan CV. Valita Jaya, CV. Sinar Fajar Hendea memperoleh harga terkoreksi sebesar 417 juta rupiah dan CV. Valita Jaya memperoleh Harga Terkoreksi 488 juta rupiah.
Menurut Haji Launga, saat dipanggil oleh Pokja yang menangani proses tender, dirinya heran kalau CV Sinar Fajar Hendea dengan harga terkoreksi 417 juta rupiah, sudah naik menjadi 429 juta rupiah, sementara CV Valita jaya dari harga terkoreksi 488 juta rupiah, tiba-tiba turun drastis hingga 425 juta rupiah dan dipakai sebagai harga negosiasi.
“itu disebut sebagai harga negosiasi. Kapan saya dinegosiasi soal harga? Tanya launga. Dikatakan dari proses tender paket Pekerjaan Pagar Kompi, Pokja dinilai telah melakukan kejahatan besar, dan ini lebih jahat dari proses tender paket pekerjaan Mes Kejaksaan tahun anggaran 2017.
“Ini benar-benar kejahatan yang dilakukan oleh anggota Pokja. mereka memang bangun kejahatan yang sangat luar biasa. Dan ini lebih jahat lagi dari yang kemarin terkait dengan pembangunan Mes Kejaksaan”. Terangnya.
Kepala ULP Kepulauan Aru, Agus Meturan yang dikonfirmasi beberapa waktu lalu, mengaku akan memanggil Pokja yang menangani proses tender paket Pagar Kompi untuk dimintai penjelasannya.
Reporter : Moses konoralma
Editor : Isvianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar