Kata mereka, Kendati kondisi jalan tersebut selalu menjadi kendala besar bagi masyarakat yang hendak berobat ke Puskesmas, namun sampai detik ini, belum juga dilirik pemerintah daerah untuk diperbaiki.
Padahal jalan tersebut merupakan satu-satunya akses menuju Puskesmas. Mereka memastikan pelayanan puskesmas di Koijabi akan lumpuh total saat tiba musim hujan karena ruas jalan tersebut akan tergenang air hingga mencapai 1 meter.
Mereka berharap kepada pemerintah daerah, agar akses jalan menuju puskesmas segera dikerjakan oleh Pemerintah Daerah, agar keberadaan puskesmas dapat bermaanfaat bagi masyarakat desa Koijabi dan sekitarnya.
Terpisah salah satu tokoh perempuan sebut saja Ny, Gaite juga angkat bicara kepada Sorot Nuswantoro News.com Senin (16/7), srikandi asal Desa Kojabi ini mengaku kesal dengan sikap pemerintah daerah yang diduga tutup mata terhadap persoalan kesehatan yang terjadi di Desa Kojiabi dan desa-desa sekitarnya.
Menurutnya, masyarakat di Desa Koijabi dan desa-desa tetangga sangat membutuhkan adanya pelayanan kesehatan yang maksimal di sana.
Nah, kalau pemerintah daerah sudah membangun Puskesmas di sana untuk menjawab kebutuhan kesehatan masyarakat, lalu mengapa akses jalan menuju Puskesmas tersebut tidak diperhatikan hingga menghambat proses pelayanan kesehatan bagi masyarakat di sana.
“Ini masalah yang mesti menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah daerah, "Tegas Gaite.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Aru Y. O. E. Uniplaita kepada Sorot Nuswantoro News.com membenarkan pelayanan di Puskesmas Koijabi memang terkendala masalah infrastruktur jalan sebagai akses masuk ke Puskesmas.
Dia juga membenarkan kondisi jalan tersebut yang menyebabkan masyarakat lebih memilih memanggil petugas kesehatan ketimbang pergi ke Puskesmas untuk berobat.
Lanjut diakui, untuk permasalahan jalan tersebut dirinya telah berkoordinasi dengan dinas PUPR untuk secepatnya melakukan proses pekerjaan jalan masuk menuju puskesmas agar aktifitas di Puskesmas Koijabai bisa kembali normal.
Reporter : Nus Yerusa
Editor : Isvianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar