Sorot Nuswantoro News

Berita Online dan cetak, "CEPAT, TEPAT, LUGAS DAN BERANI" dari LAMONGAN untuk NUSANTARA

Sabtu, 07 September 2019

Segenap Masyarakat Lamongan Kembali Menikmati Nuansa Masa Lalu Dalam Acara Lamongan Tempoe Doeloe

Lamongan, SNN.com - Segenap masyarakat Lamongan berbondong-bondong menikmati kembali nuansa masa silam dalam pesta rakyat Lamongan Tempoe Doeloe ( LTD ) Kabupaten Lamongan Provinsi Jawa Timur dalam rangka menyemarakkan HUT RI ke-74 sekaligus memperingati Tahun Baru Islam 1 Muharram  1441 H, yang dilangsungkan di pusat kota Lamongan tepatnya di Jalan Lamongrejo, timur Alun-alun kota Lamongan malam ini, Jumat (06/09/2019).

Acara Lamongan Tempoe Doeloe yang telah 4 kali diselenggarakan Kabupaten Lamongan ini mampu menyita perhatian dan mengundang antusias penuh seluruh warga masyarakat Lamongan khususnya kaum tua yang pernah melalui masa-masa dahulu kala, pameran pemukiman, warung, pernak-pernik  dan bazar yang menyuguhkan budaya, sejarah dan Kuliner jaman dahulu ini dikuti peserta dari 66 stand, terdiri dari Staf OPD, Pemerintah Kabupaten, Kecamatan, Perbankan, Perusahaan Swasta dan Komunita-komunitas yang ada diLamongan.


Acara ini seakan mengajak masyarakat untuk mengingat kembali juga menumbuhkan kerinduan pada masa-masa ketika belum mengenal listrik masih berada dalam suasana temaram dengan diterangi cahaya lampu oblik, lampu tempel ataupun obor, kesederhanaan pada masa itu, ketika masyarakat belum mengenal kompor minyak ataupun kompor gas, mereka hanya menggunakan perapian dari alat sederhana untuk memasak seperti anglo ataupun pawon dengan bahan bakar dari kayu, nuansa rumah penduduk yang masih khas terbuat dari kayu, papan atau jalinan bambu juga dihadirkan, bangunan museum Sunan Drajat yang merupakan wisata Lamongan, juga nuansa bangunan-bangunan Belanda jaman penjajahan dulu turut mewarnai acara Lamongan Tempoe Doeloe ini, sajian kuliner dengan cita rasa khas Lamongan yang ada kala itu menambah selera pengunjung untuk mencicipinya, peserta bazar mengenakan busana yang masih lekat dengan adat jawa kebaya, sorjan, dan pengenalan busana khas Lamongan yang dikenakan para peserta yang identik dengan warna hitam, memakai Udeng khas Sunan Drajat bagi lelaki, yang sebelumnya telah di launching saat Peringatan Hari Jadi Lamongan ke 450 (26/05) lalu, mengandung nilai dan makna budaya sebagai identitas masyarakat Lamongan, begitu pula kendaraan-kendaraan antik seperti sepeda onthel, Vespa dan sebagainya, turut menghiasi stan-stan bazar tempoe doeloe di pusat kota Lamongan.

Bupati Lamongan,H. Fadeli,SH,.MM, hadir untuk meresmikan pembukaan Acara Lamongan Tempoe Doeloe ini, didampingi Wakil Bupati, Dra. Hj. Kartika Hidayati, MM,.MHP, Sekretaris Daerah Kabupaten Lamongan, Dr. Yuhronur Efendi, MBA, Ketua DPRD Kabupaten Lamongan, beserta Jajaran Forkopimda, Kapolres, Dandim, Kepala Kantor Kemenag, Kejari, Ketua Pengadilan Negeri, Ketua Pengadilan Agama dan Kepala OPD. Ditandai dengan pemukulan gong oleh Bupati Lamongan, Acara Festival Kuliner Lamongan Tempoe Doeloe resmi dibuka malam ini.


Dalam sambutan Kepala Dinas Pariwisata, Ismunawan, menyampaikan kepada Bupati bahwa Dalam rangka HUT RI ini seperti tahun-tahun lalu kita selenggarakan acara Lamongan Tempoe Doeloe yang sudah dilaksanakan 4 kali ini, masyarakat sangat penuh dan antusias, pendaftar stan cukup banyak hingga panitia harus menolak karena kaplingannya terbatas, yang akan datang diharapkan tidak di Lamongrejo tapi di tempat lain yang lebih luas sehingga dapat menampung  stan-stan yang lainnya, dan sekarang ada perkembangan baru, 3 tahun yang lalu kebanyakan didominasi oleh  warung-warung tempo dulu tapi sekarang lebih bervariasi, ada musium, ada rumah tempo dulu, variasinya semakin berkembang, kita harapkan untuk tahun akan datang diharapkan lebih berkembang, lebih kreatif lagi.

Sementara Bupati Lamongan, mengatakan dalam sambutannya bahwa masyarakat Lamongan masih mencintai Kuliner-kuliner Lamongan, dalam Festival Kuliner Tempoe Doeloe, menyajikan jajanan seperti Serabi, Kelanting, Blendung, Gulali, Klepon, Nasi jagung, Gorengan Cakung, Wedang Ronde, anak-anak muda sekarang belum kenal, belum tahu, tapi kita yang usia menengah keatas ingat masa lalu, Bupati meminta panitia agar makanan jangan terbatas dan dijual dengan harga murah supaya masyarakat Lamongan bisa menikmati.

Masih dalam sambutannya, Bupati menuturkan bahwa Acara semacam ini mengingatkan kita, masa lalu Lamongan ini penuh dengan agenda-agenda, agenda wisata kita yang cukup terkenal, Wisata Bahari Lamongan, Wisata Religi, ada Sunan Drajat dsb, dan yang tidak ketinggalan wisata Kuliner yang sudah dikenal di seantero Nasional dan Internasional, ada Pecel Lele, ada Sari Laut, ada Soto Lamongan, dikepulauan-kepulauan diSeantero Nasional, semua kenal dengan Kulinernya Lamongan oleh karena itu agar tidak ketinggalan acara semacam ini, yang sudah 4 tahun dilakukan secara berturut-turut, Bupati meminta ini dijadikan ajang tahunan dan tempatnya lebih luas lagi.


Harapan Bupati, mudah-mudahan tahun depan kita sudah bisa melaksanakan di Areal lapangan Gajah Mada di Jalan Soemargo yang ada di belahan selatan Lamongan akan diganti nama menjadi Jalan Gajah Mada, Lapangan dengan areal 12 Hektar yang sekarang ini sedang dibangun, mudah-mudahan 17 agustus mendatang sudah bisa dipakai tempat Upacara agustusan, sekaligus untuk kegiatan-kegiatan semacam ini tempatnya cukup luas dan bisa dinikmati oleh seluruh masyarakat Kabupaten Lamongan.

Sebagai hiburan dalam acara pada malam hari ini menampilkan grup keroncong modern Klantink, Balaband yang menampilkan lagu-lagu Koes Plus tempo dulu, Orkes lamongan, hingga untuk besok malam minggu ada kesenian tari dan komedi.

Reporter : Ida
Editor      : AWI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SOROT NUSWANTORO NEWS "dari LAMONGAN untuk NUSANTARA"