Sorot Nuswantoro News

Berita Online dan cetak, "CEPAT, TEPAT, LUGAS DAN BERANI" dari LAMONGAN untuk NUSANTARA

Jumat, 09 April 2021

Gabungan Kelompok Tani Bulak Kunden Sendangsari Pajangan Bantul Menggelar Wiwitan dan Panen Raya


Bantul, SNN.com,- Gabungan kelompok tani mempersebahkan Wiwitan Ageng jelang masa panen tiba bertempat di Bulak sebelah Utara Bolok Kapanewon Pajangan. Tradisi leluhur turun temurun ini, biasa digelar sebagai rasa syukur atas  anugerah Tuhan Yang Maha Kuasa. Jum'at (09/04/2021).

Tradisi wiwitan biasa digelar di areal persawahan yang sudah siap panen dengan dipimpin tetua kelompok di kampung tersebut yang biasa disebut 'mbah kaum' Kirno Sumarto, Ritual ini digelar sebagai wujud terima kasih dan rasa syukur kepada bumi sebagai 'sedulur sikepi', dan Dewi Sri (Dewi Padi) yang dipercaya telah melimpahkan rizki kepada para petani.

Wiwitan merupakan bentuk  keseimbangan hubungan antara manusia dan alam. Tuhan menciptakan alam semesta dan menganugerahkannya kepada manusia. Untuk itu manusia bertugas untuk mengelolanya dengan baik. Dan sebagai ungkapan syukur, manusia mengembalikan sebagian nikmat yang telah diberikan dengan tasyakuran.  

Wiwitan sendiri berasal dari kata wiwit yang dalam bahasa jawa berarti mulai. Karena itu upacara ini merupakan simbol waktu memulai panen padi yang diawali dengan aksi potong padi yang dilakukan oleh perwakilan Kepala Dinas dan anggota Dewan.

Yang disebut bumi adalah sedulur sikep bagi orang Jawa karena bumi dianggap saudara manusia yang harus dihormati dan dijaga dilestarikannya untuk kehidupan.

Sebelum memotongan padi, dan menyantap bersama hidangan uborampe upacara, para petani berkumpul  menuju areal persawahan, namun karna saat ini wilayah Yogyakarta khususnya dan lndonesia pada umumnya telah gencar-gencarnya mengatasi serta memerangi wabah covid-19,  maka kegiatan ritual adat jawa diselenggarakan secara sederhana dan secara mandiri, dengan membawa uborampe (perlengkapan) seperti ingkung ayam, kupat lepet, jajan pasar dan tumpeng.

Orang tertua atau sesepuh kemudian memulai prosesi dengan berdoa, lalu dilanjutkan memotong sebagian padi sebagai tanda padi sudah siap dipanen. Tetapi sebelum Mbah Kaum datang, petani sudah menyiapkan peralatan yang dipakai untuk tradisi wiwitan seperti kendil yang berisi air, ani-ani (alat untuk memotong padi), sabit  dan lainnya. 

Setelah ritual selesai dilakukan, biasanya petani membagikan hidangan uborampe yang sudah disiapkan kepada warga sekitar. Makanan yang disajikan yaitu nasi gurih, ayam kampung, sayur nangka, krupuk, tahu tempe, teri, peyek serta jajan kecil, telur, thonto dan biasanya dibungkus dengan daun pisang atau daun jati.

Tak hanya petani, setiap warga boleh mengikuti tradisi wiwitan tersebut tanpa terkecuali dan memakan makanan yang sudah disiapkan bersama-sama. Karena itu, tradisi upacara adat wiwitan juga merupakan wujud menjalin hubungan silaturahmi warga satu dengan yang lain, kemudian acara diakhiri dengan Foto bersama.

Yang hadir dalam pelaksanaan wiwitan ageng tersebut, DPRD Kabupaten Dapil Pajangan, DPR Propinsi DIY, Dinas Kebudayaan, Dinas Pertanian, Kapolsek, Danramil diwakili Babinsa Babinkamtibmas setempat, bapak Lurah dan Panewu, sesepuh Kampung, mbah Kirno Sumarto.

Kegiatan selesai dengan lancar dan aman, dengan mengindahkan protokol kesehatan, jaga jarak, semua memakai masker, jaga kebersihan.

Reporter : Asih.
Editor      : Mas Pay.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SOROT NUSWANTORO NEWS "dari LAMONGAN untuk NUSANTARA"