Kepulauan Aru, SNN.com - Bupati Kabupaten Kepulauan Aru, Provinsi Maluku, Johan Gonga naik pitam setelah mengetahui adanya peredaran surat rapid test Covud-19 palsu di wilayah kekuasaanya.
Kemarahan bupati dua periode itu tak bisa dibendung pasca ditemukan sejumlah surat rapid test antigen palsu di tangan penumpang saat Satgas Covnd-19 melakukan pemeriksaan di pelabuhan Yos Sudarso Dobo
Tak bisa menahan emosinya, Bupatipun mengancam, tak segan-segan akan menindak tegas para pelaku pembuat surat rapid test palsu apabila kedapatan pelakunya.
“Ini keterlaluan memang. Saya tegas mau bilang bahwa apabila diketahui oknum, baik di dinas Kesehatan. RSUD atau puskesmas yang melakukan surat palsu tersebut, saya akan tindak tegas sesuai dengan aturan,,” ancam Gonga, Senin. (19/4).
Lanjut Gonga mengaku, setelah mendapat informasi maraknya surat rapid test palsu. dirinya langsung menggelar rapat koordinasi bersama pimpinan OPD, TNl/Polri, Pelni, UPP Kelas Ill Dobo, dan UPBU Rar-Gwamar Dobo untuk menyikapl hal tersebut
Selain itu. dirinya juga telah memerintahkan untuk dilakukan investigasi siapa dalang dibalik beredarnya surat rapid test palsu itu.
Sebab, rumah sakat sudah punya standar SOP dan sudah ada tenaga terlatlh untuk pemeriksaan rapid dan swab test
“Yang saya sesalkan, pada pekan kemarin, saat pemeriksaan di pelabuhan Yos Sudarso Dobo, saat KM Tidar berangkat terdapat 700 penumpang lebih yang mengantongi surat Rapid test. Sementara bukti surat rapid yang dlkeluarkan hanya 100 lebih. lni yang membingungkan dari mana mereka ini memperoleh surat rapid antigen tersebut." heran Gonga.
Dikatakan, kedepannya semua surat rapid baik antigen maupun swab test hanya melalui satu pintu, yakni RSUD Cenderawasih Dobo. Dan apablla ada kedapatan Iagi seperti ini, maka resiko ditanggung sendiri.
“Ya, guna meminimalisir terjadinya praktek pemalsuan surat rapid oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab, saya akan bertindak tegas. Untuk Itu, sekali lagi saya mau bilang bahwa apablla kedapatan maka resiko dltanggung sendiri,” tutupnya.
Reporter : Nus Yerusa
Editor : Wafa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar