Direktur Rumah Sakit Panti Rahayu Desa Kelor, Kecamatan Karangmojo dr. Y Wibowo Soerahjo menjelaskan bahwa, korban tersebut saat ini telah dirawat secara intensif di ruang isolasi. Pasien tersebut sebelumnya dirawat di Puskesmas Semin sebelum akhirnya di rujuk ke RS Panti Rahayu.
"Menurut keterangan dari perawat yang menangani, dari lukanya mengarah pada Anthraks,"ujarnya, Senin (20/01/2020).
Namun demikian Wibowo belum dapat memastikan bahwa pasien tersebut positif tertular Anthraks atau tidak. Pihak perawat dan dokter yang menangani telah melakukan pemeriksaan sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP).
"Perawat dan tim dokter telah mengambil sampel darah terkait luka di tangan pasien,"imbuhnya.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul Dewi Irawaty membenarkan pihaknya mendapatkan laporan adanya warga Desa Semin, Kecamatan Semin yang diduga tertular Anthraks. Namun demikian Dewi belum dapat memastikan korban positif Antraks atau negatif. Pihaknya baru dapat memastikan setelah melakukan uji sampel darah yang akan dikirim ke Laboratorium. Pihak Dinas menghimbau kepada masyarakat agar selalu hidup sehat. Dewi berharap agar masyarakat jangan sampai mengkonsumsi daging hewan yang mati secara mendadak atau tidak wajar.
"Hari ini Tim Dinkes sudah melakukan investigasi ke lapangan, hasil Lab nya bisa diketahui setelah Seminggu,"kata Dewi.
Didapat informasi bahwa awalnya S (50) membeli Sapi dari rekannya yang berprofesi sebagai penjual Sapi (Blantik) di Kecamatan Gedangsari untuk disembelih. Setelah melakukan penyembelihan korban kemudian mengalami gatal dibagian tangan sebelah kanan. Tak lama setelah itu tangan korban memar dan berwarna merah hingga tangan tersebut mengalami luka.
Reporter : Supri M
Editor : Wafa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar