Nganjuk, SNN.com - Pelayanan IGD ( instalasi gawat darurat) RSUD Nganjuk, mengacu pada standart nasional dan dirancang khusus sesuai dengan fungsinya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan emergency, yaitu terdiri dari triase primer, triase sekunder, area non kritis ( green zone), area semi kritis ( yellow zone), astma bay, area kritis, kamar operasi (20/06/22).
Sistem pelayanan IGD RSUD Nganjuk menerapkan instalasi kegawat daruratan yang mengutamakan kecepatan, ketepatan dan keakuratan dalam penanganan kasus sesuai tingkat kegawatan pada pasien.
Humas RSUD Nganjuk Eko Santoso, ketika diwawancarai awak media tentang mister X yang meninggal dunia di depan Rocet kitchen menjelaskan, pasien yang mengaku bernama Gito tersebut datang ke IGD RSUD Nganjuk pada pukul 13, 45, diantar Ambulance dari faskes lain dan langsung mendapat pelayanan maximal dari team Dokter IGD, setelah di tensi tekanan darah langsung dipasang infus, selama diruang Observasi 2 jam pasien yang mengaku bernama Gito tersebut merasa enakan dan memaksa minta pulang dan terpaksa diijinkan pulang dengan resiko ditanggung sendiri.
"Perlu diketahui bahwa pasien tersebut datang lagi ke IGD juga diantar lagi dengan Ambulance dari Faskes lain dalam keadaan meninggal bukannya langsung dibawa ke IGD RSUD Nganjuk, dan dalam proses penguburan mulai tempat penguburan dan biaya semua dari RSUD Nganjuk," pungkas Eko Santoso.
Masih penuturan Eko Santoso, Semua pasien dilayani sama sesuai dengan ketentuan yang ada, jadi tidak ada yang membedakan apakah pasien tersebut pakai BPJS ataupun bayar tunai semua di perlakukan sama sesuai ketentuan peraturan yang ada.
Kita tetap mengedepankan pelayanan terbaik bagi masyarakat sesuai SOP ( standart operating prosedure) dalam melaksanakan layanan pada semua pasien yang masuk IGD RSUD Nganjuk.
Reporter : Widodo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar