Sorot Nuswantoro News

Berita Online dan cetak, "CEPAT, TEPAT, LUGAS DAN BERANI" dari LAMONGAN untuk NUSANTARA

Rabu, 11 September 2019

Camat Babat Buka Pelatihan Kader Pembangunan Manusia (KPM) 2019

Lamongan, SNN.com - Pelatihan Kader Pembangunan Manusia (KPM) yang di selenggarakan oleh Tim Pengelola Inovasi Desa (TPID) Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur berlangsung selama 2 hari 11 – 12 September 2019 di Aula SMPN Negeri Babat dan dibuka langsung oleh Camat Babat Ir. Mulkan M.M.

Peserta pelatihan berjumlah 57 orang terdiri dari 21 0rang perwakilan kader, 21 perangkat desa dari 21 Desa se Kecamatan Babat, 6 orang PLD, 3 orang PD, 6 orang TPID Kecamatan Babat.

Hadir dalam Pelatihan, Camat Babat Ir. Mulkan, MM, Tenaga Ahli P3MD Kabupaten Lamongan Ari Saputra Wibowo, Kepala UPT Puskesmas Babat dr. Sri Murni dan Ketua TPID Kecamatan Babat Sumartono.

Dalam sambutanya Camat Babat mengatakan, kegiatan pelatihan ini dalam rangka peningkatan kapasitas dan kemampuan kader pembangunan manusia dimana mereka ini secara kinerja langsung bersentuhan dengan masyarakat sehingga dalam pelaksanaan kerjanya harus lebih memahami untuk memaksimalkan hasil kerja.

“Pemahaman kerja dan tupoksi di lapangan mesti faham betul dan hari ini dalam rangka meningkatkan kapasitas dan kemampuan mereka dilaksanakan pelatihan baik secara keilmuan maupun praktek, ”katanya.


Sementara itu, Tenaga Ahli P3MD Kabupaten Lamongan Ari Saputra Wibowo dalam pengarahannya menyampaikan, kegiatan pelatihan ini didanai dari Dana Operasional Kegiatan (DOK) Pengelolaan Pengetahuan Inovasi Desa (PPID) yang dianggarkan di Tim Pelaksana Inovasi Desa (TPID).

Program TPID diarahkan kepada upaya peningkatan pelayanan pendidikan dan kesehatan khususnya PAUD dan Posyandu. Peserta pelatihan terdiri dari dua orang perdesa yakni perangkat desa dan kader pembangunan manusia (KPM) yang telah ditetapkan pemerintah desa dan dibiayai APBDes.

"KPM memiliki peran memastikan pelayanan kesehatan dasar dan pendidikan dasar. Memastikan ibu hamil, baduta dan balita memperoleh pelayanan secara konfergen," ujar Ari.

"Apabila KPM bekerja dengan baik maka pertumbuhan anak-anak berjalan dengan baik," imbuhnya.

Sementara itu, dr. Sri Murni yang menjadi pemateri menjelaskan, stunting adalah kondisi dimana terganggunya tumbuh kembang anak, dari bentuk fisiknya kerdil.

Stunting disebabkan beberapa hal diantaranya praktek pengasuhan anak yang salah, kurang pengetahuan orang tua tentang gizi, sebelum dan pada masa kehamilan dan 60 persen dari anak usia dini tidak mendapat ASI ekslusif.

Kemudian terbatasnya layanan kesehatan, dua dari tiga ibu hamil belum mengkonsumsi suplemen, menurunnya tingkat kehadiran ke Posyandu. Kurangnya akses ke sumber air bersih. Kepada KPM maupun orang tua dr. Sri Murni berpesan agar memperhatikan asupan gizi anak. "Untuk memenuhi gizi tak harus makanan yang mahal, cukup yang ada di sekitar kita," ulasnya.


Sumartono selaku Ketua TPID Kecamatan babat mengatakan, Selain pelatihan juga diadakan praktek pengisian Data yang dibimbing oleh pelatih kepada KPM sebagai salah satu syarat pencairan Dana Desa di tahun 2020. KPM Wajib menyampaikan laporan tersebut kepada Pihak Desa masing – masing.

“Semoga dengan Adanya kegiatan ini Dana Desa bisa lebih dimanfaatkan secara maksimal dan lebih baik lagi khususnya dalam konvergensi pencegahan Stunting.” harapnya.

Sementara itu Koordinator Pendamping Desa Kecamatan Babat Anang Pujianto menambahkan, Berbekal pengetahuan yang diperoleh dalam pelatihan tersebut, peserta diharapkan dapat mengembangkan yang lebih inovatif untuk desanya, sehingga Arah pembangunan yang ada di desa tersebut telah disesuaikan dan sesuai dengan peraturan dalam RPJMDes serta tepat sasaran.

“Mereka nanti dapat membantu memfasilitasi bersama kepala desa dalam berinovasi dalam pelaksanaan pembangunan infrastruktur di desa juga hal lain yang mendukung pembangunan sumber daya manusia,” pungkasnya.

Reporter : Ida
Editor   : Wafa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SOROT NUSWANTORO NEWS "dari LAMONGAN untuk NUSANTARA"