Sorot Nuswantoro News

Berita Online dan cetak, "CEPAT, TEPAT, LUGAS DAN BERANI" dari LAMONGAN untuk NUSANTARA


Jumat, 06 September 2019

Ketua Umum Lembaga Investigasi Negara : Berkat Kerja Sama TNI - POLRI Mampu Meredam Konflik di Papua

Ketua Umum Lembaga Investigasi Negara Johanis Eddy Tuwul
Maluku, SNN.com - Ketua Umum Lembaga Investigasi Negara Johanis Eddy Tuwul menyampaikan bahwa keterlibatan pasukan yang terdiri dari TNI dan Polri bertujuan untuk menciptakan rasa aman bagi rakyat Papua.

"Tentara itu garda untuk membuat rasa aman. Fungsi tentara di situ melindungi warga dari para perusahaan supaya tidak memprovokasi dan menimbulkan korban jiwa," kata Johanis di Ambon lewat via WA Sabtu (3/9/2019).

Kata Johanis, jika kondisi sudah kembali kondusif, maka aparatur sipil kembali dilibatkan untuk menjalankan roda pemerintahan. "Maka yang sekarang adalah bagaimana negara memberikan rasa aman dan fasilitas umum tidak boleh dirusak," ia menegaskan Bentuk Roadmap Bangun Papua.

Ketua Umum Lembaga Investigasi Negara Johanis Eddy Tuwul menginginkan supaya pemerintah membentuk sebuah roadmap atau peta rancangan untuk membangun tanah Papua damai. Roadmap ini juga mesti memuat solusi-solusi terhadap berbagai permasalahan yang diderita rakyat Papua.

"solusi-solusi terhadap persoalan misalnya, kesehatan, HIV bagaimana cara mengatasinya. Itu harus semua instansi terkait menyelesaikannya," jelas Johanis Eddy Tuwul.

Johanis Eddy Tuwul sebelumnya menginginkan pendekatan kultural dikedepankan dalam menyelesaikan kerusuhan yang sempat terjadi di Papua.

Menurutnya, seharusnya para kepala daerah menggunakan cara itu. Selain itu juga membuka dialog dengan mahasiswa dan pemuda.

"Kalau ada konflik-konflik yang melibatkan mereka, harusnya jangan libatkan ormas-ormas lain. Harusnya dibangun persuasif," ujar Ketua Umum Lembaga Investigasi Negara  kala dihubungi SorotNuswantoro di Jakarta, Senin (3/9/2019).

Johanis Eddy Tuwul juga meminta, kepada tokoh asal Papua yang ada di sejumlah daerah juga membuka ruang dialog untuk menyelesaikan masalah tersebut. Tak hannya itu, mereka juga harus meluruskan berita-berita yang tidak benar yang beredar di media sosial.

"Jangan seperti kemarin itu seolah dipertontonkan. Sekarang ini kan gampang diviralkan, semua orang punya HP," katanya.

Menurut Johanis, pendekatan kultural juga bisa dilakukan dengan cara membangun dialog bersama pihak-pihak terkait. Ia berpendapat, kerusuhan yang sempat terjadi di Papua, salah satunya dipicu oleh trauma sejarah.

"Papua itu harus mendapatkan perhatian khusus dalam berbagai bidang. Terus menampilkan di ruang publik orang Papua yang berprestasi," kata Johanis.

Jika hal itu dijalankan, Johanis Eddy Tuwul percaya, bisa mencegah konflik antara sesama anak bangsa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SOROT NUSWANTORO NEWS "dari LAMONGAN untuk NUSANTARA"