Mbah Tamina hidup sebatang kara tanpa sanak keluarga, untuk makan sehari hari beliau mengandalkan beberapa pohon turi yang di ambil kembangnya lalu di jual ke tetangganya.
Dari hasil penjualan kembang pohon turi, mbah Tamina sempat menyisihkan untuk bersedekah. Saat Hari raya Idul Adha kemarin, dari hasil jualan, mbah Tamina berkorban 1 ekor kambing.
Mbah taminah sangat terkejut ketika Suhandoyo calon Bupati Lamongan mendatangi rumahnya dan memberikan bingkisan sembako.
Ir. suhandoyo yang akan maju di Pilbub Lamongan 2020 dikenal dengan wong cilik, ingin mensukseskan program mensejahterakan rakyat Lamongan melalui ekonomi kreatif
"mbah, sampean umure pinten, tanya Suhandoyo kepada Mbah Tamina dalam bahasa jawa. 88 tahun nak, mbah wis sepuh urip dewean jawab mbah tumina dengan logat jawanya.
Salah satu warga desa Gondang lor yang menyaksikan calon bupati independen mendatangi rumah warga miskin mengatakan, Kita bangga mempunyai calon bupati yang peduli terhadap warga miskin maupun janda tua.
Kades gondang lor Hardyan Permana yang ikut menggiringi rombongan Ir Suhandoyo dan anggota dewan dari partai nasdem, Kaharrudin mengatakan, Pak Suhandoyo memang sangat peduli dengan warga miskin dari dulu sampai sekarang.
"beliau sangat dikenal dengan warga desa manapun di Kabupaten Lamongan dan juga jiwa sosialnya tinggi, "ucapnya.
Soal Mbah Tamina, lanjut Hardyan, beliau juga sudah dapat bantuan dari pemerintah.
Saat mau berpamitan, Ir. Suhandoyo dengan slogan Lamongan KOMPAK juga minta do'a restu dari Mbah tamina untuk maju menjadi bupati lamongan.
Reporter : Isnandar/Galeh
Editor : Wafa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar