Kepulauan Aru, SNN.com - Warga Kota Dobo, Kabupaten Kepulauan Aru, Provinsi Maluku semakin sulit untuk mendapatkan air bersih lantaran sudah hampir 4 bulan, air bersih dari PDAM mapet, bahkan tidak mengalir sama sekali.
Demi mendapatkan air bersih, warga dengan berbekal timba dan jirigen harus rela berjalan kaki bolak-balik setiap hari di sumur galian milik warga guna mendapatkan air untuk kebutuhan sehari-hari.
Kondisi ini membuat warga semakin resah dengan sikap PDAM yang seakan acuh tau dengan penderitaan warga pelanggan akan air bersih.
"Kami sangat resah dengan sikap PDAM karena kendati air tidak lancar, bahkan dalam beberpa hari terakhir tidak jalan sama sekali tetapi kami pelanggan tetap diberikan tagihan untuk membayar tiap bulan," ungkap puluhan kepala keluarga di RT 006/RW 002, saat ditemui Sorot Nuswantoro News, Sabtu (7/12/2019) malam.
Keluhan serupa juga disampaikan Ny Rado, (43), Warga RT 002/RW 02. Ia mengatakan, selama ini warga kekurangan air bersih. Kata dia, sudah hampir 4 bulan warga di lingkungan RT 002 menunggu layanan air bersih PDAM Dobo bisa mengalir dengan lancar.
"Kadang mengalir itupun sudah larut malam. Ironisnya air mengalir bagaaikan rintikan hujan. Tak jarang airnya tidak bisa di pakai karena keruh kekuning-kuningan dan saat ini air PDAM sudah tidak pernah menetes sama sekali dan tetap ditagih untuk membayar,” katanya.
Dia berencana bersama warga akan melayangkan surat protes kepada pihak PDAM terkait permasalahan air tidak mengalir.
"Semestinya pelayanan air bersih kepada masyarakat di utamakan. Angin yang keluar kok saya disuruh bayar tagihan beban air,"terangnya.
Senada, salah satu politikus yang berdomisili di belakang gereja Katolik juga menyampaiakn keluhan yang sama.
Kata dia, air adalah sumber kehidupan bagi seluruh masyarakat terutama yang ada di kabupaten kepulauan Aru. Warga Kota Dobo, khusunya di lingkungan belakang gereja katolik dan jalur besi tua sudah hampir 4 bulan ini mengangkat Air dari sumur akibat air PDAM tidak mengalir maksimal.
Dia yang enggan disebutkan nama menegaskan, musim kemarau yang panjang setiap tahun seharusnya mendorong Pemda Kabupaten Kepulauan Aru untuk tidak boleh menunggu laporan dari warga masyarakat, tetapi harus menjemput bola dalam persoalan ini.
Tugas pemerintah daerah ini kan melayani bukan didatangi oleh masyarakat baru dilayani. Tanpa diberitahukan oleh masyarakat pemerintah sudah tahu karena ini setiap tahun masyarakat di Kota Dobo ini selalu merasakan krisis air bersih.
“Saya berharap pada pemerintah maupun pihak PDAM segera mengambil tindakan agar warga tidak semakin terpuruk, karena untuk mendapatkan air bersih warga harus setiap hari bolak balik menimba air di sumur,” tandasnya.
Terpisah, Ketua DPRD Aru, Udin Belsigaway yang dihubungi via telpon terkait hal ini, juga mengaku mengalami hal serupa.
Ia berjanji akan menghubungi Direktur PDAM, Hans Topatubun untuk menanyakan kendala penyaluran air bersih yang dialirkan ke masyarakat pelanggan.
"Terima kasih sudah kasi informasi ini. Nanti saya hubungi direktur PDAM untuk menanyakan kendala penyaluran air bersih yang dikeluhkan masyarakat melalui Pers,"ujar Belsigaway.
Reporter : Nus Yerusa
Editor : Wafa
Minggu, 08 Desember 2019
Warga Kota Dobo Semakin Sulit Mendapatkan Air Bersih
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
SOROT NUSWANTORO NEWS
"dari LAMONGAN untuk NUSANTARA"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar