Sorot Nuswantoro News

Berita Online dan cetak, "CEPAT, TEPAT, LUGAS DAN BERANI" dari LAMONGAN untuk NUSANTARA

Minggu, 23 Februari 2020

Catatan Usai Pilkades Serentak Bojonegoro 2020. Antara Pilih Uang dan Figur Calon Atau Keduanya

Muhammad Nastain
Bojonegoro, SNN.com - Pemilihan Kepala.Desa serentak se Kabupaten telah usai. Rabu, 19 Februari 2020 sebanyak 233 Desa malaksanakan ajang Pilkades yang diikuti sebanyak 631 Calon Kades

Dari 233 desa masyarakat memikiki keunikan karakteristik tersendiri dalam memilih Kepala Desa.

Ada yang menilai calon kades itu dari sisi finansialnya yang besar dan kuat. Dengan ukuran dimana calon yang memberikan uang lebih besar itu yang akan dipilih. Namun sebaliknya juga terdapat masyarakat pemilih dengann karakter yang berbeda.

Mereka mencari figur Kepala.Desa yang sesungguhnya tanpa memperhatikan nilai nominal uang yang diberikan. Bahkan tanpa diberikan uang pun warga pemilih antusis memberikan dukungan pilihannya.

Uniknya lagi, di beberapa desa juga menggunakan strategi untuk menjegal lawannya dengan membuat calon bayangannya. Namun meskipun calon Kades yang kuat sudah terjatuh dan tak masuk nominaai sebagai calon Kades, masyarakat pun tak bodoh. Mereka memiliki strategi yang cerdik untuk bisa mengurungkan niat incumbent (Kades menjabat) tidak terpilih lagi.

Strategi masyarakat desa itu ternyata berhasil. Hingga calon bayangan malah terpilih sebagai Kades.  Dan masyarakat desa setempat memang sudah tidak simpati dengan kepemimpinan incumbent.

Memang berbagai cara ditempuh calon Kades untuk memuluskan perjalanannya terpilih sebagai Kades. Para tim suksesnya juga bergerak bergerilya berjuang untuk bisa memenangkan calonnya.

Namun berbeda juga dengan desa yang memiliki calon kades tanpa rival atau lawan dan hanya berdampingan dengan saudarnya. Karena masyarakat desa setempat masih memberikan dukungan pilihan kepada calon kades (incumbent) untuk memimpin desa kembali meaki untuk yang ketiga kalinya.

Seperti di Desa Pohwates dan Desa Mojosari, Kecamatan Kepohbaru. Kusnaini dan Suwito masih bertahan terpilih untuk lanjut ketiga periode. Sedangkan di Kecamatan Kedungadem, Rusmadi, (Kades Mojorejo),  Suto, (Kades Kesongo), Hari Agus Sugiharto, (Kades Sidomulyo) dan Juwanto Widodo (Kades Jamberejo) masih terpilih kembali untuk ketiga kalinya meski melawan 2 calon Kades lainnya.

Di perhelatan Pilkades Bojonegoro 2020 terdapat beberapa incumbent yang tumbang tak terpilih dan belum beruntung menjabat sebagai Kades.

Dalam perebutan kursi Kepala Desa memang penuh ntrik, taktik dan strategi yang matang. Uang dan figur kadang bukan jaminan untuk menang terpilih. Tetapi terkadang figur kepemimpinan terkalahkan dengan iming-iming uang. Bahkan tanpa uang dan berkat dukungan masyarakat sepenuhnya, figur yang dicalonkan tetap terpilih sebagai Kades.

Terpilihnya atau Kemenangan calon Kades yang berkompetisi memang tak bisa ditebak kira. Semua tergantung pada pola pikir (maindset) masyarakat desa setempat. Memilih uang atau orang atau figur calon Kades.  Masyarakat terkadang berpikir siapapun yang jadi yang terpenting ada uangnya apa tidak. Kalau ada uang itu yang dipilihnya. Kalau tidak ada uangnya ya masa bodoh. Ada pula warga yang memilih keduanya. Uang dan orang atau figur calon Kades.

Namun pada akhirnya yang menjadi catatan adalah seorang pemimpin desa (Kepala.Desa) selama menjabat dan atau baru akan menjabat yang terpenting pelayanan maksimal kepada masyarakat, menjalin mabangun hubungan kedekatan emosional yang baik dengan cepat tanggap jika terjadi persoalan atau permalahan di tingkat desa. Selain itu menjaga kekompakan kerja sama yang baik terhadap perangkat desanya dan transparan dan terbuka dalam pengelolaan keuangan desa.

Selamat bagi para calon Kepala Desa yang twrpilih di periode 2020 - 2026. Semoga amanah dan membawa berkah bagi masyarakat desa. Demi kemajuan dan kemakmuran desa.

Penulis : Muhammad Nastain

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SOROT NUSWANTORO NEWS "dari LAMONGAN untuk NUSANTARA"