Padahal, aktivitas perjudian yang bebas dilakoni dua pengusaha itu selama bertahun-tahun telah ditutup sejak Tanggal 8 Pebruari 2020 oleh Kepolisian Resort Kepulauan Aru karena desakan berbagai pihak yang merasa resah dan tak mau aktivitas perjudian ini merusak mental masyarakat lebuh khusus generasi penerus bangsa di Aru.
Dengan dibukanya judi bola guling ini, Elisa Warkor politisi asal Partai Hanura angkat bicara. Kepada Sorotnuswantoro News.com di Dobo, Warkor meminta pemerintah daerah untuk konsisten terhadap komitmennya menutup judi bola guling di Aru.
“Pemerintah daerah sudah seharusnya komitmen menutup perjudian bola guling ini. Kan kemarin-kemarin sudah tutup, kenapa dibiarkan dibuka lagi,”ucap Elisa Warkor yang akrab disapa bung Aldo, Sabtu (22/2/2020).
Menurutnya, pemerintah daerah harusnya tidak membiarkan aktivitas perjudian kembai beraktivitas di daerah ini.
“Wibawah pemerintah daerah ada dimana, kalau perjudian bola guling sudah dinyatakan tutup, kenapa sekarang dibuka lagi, ada apa dibalik ini,”ungkapnya.
Lanjut dirinya mengatakan, keberadaan judi bola guling ini hanya akan memberikan dampak negatif bagi keamanan di daerah ini, termasuk akan merusak mental masyarakat kita.
Nilai positif pembiaran permainan judi bola guling ini apa?. Yang ada negatifnya saja, yakni bisa berdampak pada kondisi kemanan dan juga akan merusak mental masyarakat kita, terutama generasi penerus bangsa kita yang ada di daerah ini,”papamya.
Olehnya dia berharap, agar pemerintah daerah maupun pihak kepolisian tak diam dan membiarkan aktivitas perjudian ini. Apalagi lokasi perjudian ini ada ditengah-tengah pemukiman warga, dan juga di dekat rumah ibadah (Gereja).
Reporter : Nus Yerusa
Editor : Wafa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar