![]() |
Tim Penyidik KPK Investigasi Korupsi Jembatan ATJ di Kubar |
Rombongan KPK diperkirakan sekitar 6 orang tiba di Bandara Melalan Kubar sekitar pukul 13.30 wita. Tampak sudah menunggu dibandara antara lain Wakil Bupati Kubar H Edyanto Arkan, Asisten ll Ayonius, ketua DPRD Ridwai, wakil Ketua H Jimi Aula dan anggota DPRD, kepala BKAD Sahadi, kepala inspektorat RB. Bely.
Mobil Berplat Hitam yang ditumpangi tim lembaga anti rasuah itu langsung menuju tempat kejadian perkara jembatan ATJ di Kelurahan Melak Ilir Kecamatan Melak, Kubar.
Setiba di lokasi mereka langsung mengambil foto jembatan dari ujung jalan hingga tiang bentangan utama yang belum sepenuhnya tersambung. Selama kurang lebih satu jam tim melakukan pemotretan pada sisi-sisi jembatan yang mangkrak sejak 2015 tersebut.
Awak media dan puluhan pejabat Pemkab Kubar termasuk sejumlah anggota DPRD ikut menyaksikan kegiatan KPK di lapangan. Usai cek fisik di lapangan tim KPK kemudian bergegas menuju kantor Inspektorat Kubar di kompleks perkantoran pemkab kecamatan Barong Tongkok sekitar pukul 15.00 wita.
Informasi yang diterima awak media bahwa penyidik KPK melakukan rapat tertutup bersama sejumlah orang yang diduga adalah petinggi PT. Waskita Karya selaku kontraktor pelaksana proyek yang menghabiskan dana APBD Kubar sekitar Rp 300 miliar lebih itu. Baru sekitar pukul 16.50 tim KPK keluar dari lantai dua kantor inspektorat.
![]() |
Didampingi Ka. Inspektorat RB Bely, Ka. BKAD Sahadi, dan anggota DPRD |
“Izin pak, dalam rangka apa ini pak?,” Tanya wartawan yang sudah penasaran sejak pagi mengikuti kegiatan KPK.
“Maaf pak, tidak bisa,” jawab salah satu tim KPK yang langsung menutup pintu mobil Inova warna silver KT. 1218 PA seraya tancap gas meninggalkan misteri dibenak para pewarta.
Kepala Badan Inspektorat Kubar RB Bely mengaku tidak tahu menahu soal isi pertemuan dalam ruangan di lantai dua kantornya yang dipakai KPK.
“Saya tidak tahu karena saya sendiri tidak diperkenankan masuk. Hanya kemungkinan orang-orang yang tersangkut aja yang dari Waskita itu aja. Ruangan kami dipakai karena mereka perlu tempat saja untuk solad,” ujar Bely.
Dia melanjutkan sejumlah pejabat yang ikut rombongan tim KPK bukan pendampingan, tetapi untuk mempasilitasi tim penyidik KPK guna memperlancar proses investigasi dilapangan. “Jadi mereka hanya memberitahu kita untuk membantu ke lokasi untuk cek lapangan, cek pontoon itu aja selebihnya saya nda tau,”sambungnya.
Sebelumnya beredar surat yang dikeluarkannya pada 9 Desember 2019 perihal tanggapan atas permohonan klarifikasi kasus jembatan Aji Tulur Jejangkat (ATJ) kampung Melak Ilir perihal permohonan kasus Jembatan ATJ terkait proyek perkuatan Pondasi Pylon 2 ATJ tahun 2015 senilai Rp. 16.591. 930.500,00 Milyar.
Pasalnya KPK menangani perkara terkait salah satu pekerjaan Subkontraktor PT. Waskita Karya yang diduga fiktif pada proyek Jembatan ATJ paket A,4 tahun 2012 di Kutai Barat.
![]() |
Tim Penyidik KPK tengah bincang kecil dengan Kabid BM PU Kubar |
Apalagi Jembatan tersebut merupakan jalan pendekat antara kecamatan Melak dan MMB, sekaligus menyingkat waktu menuju kota Samarinda dengan selesih waktu hingga 4 jam, lebih cepat jika dibandingkan mengikuti jalan yang biasa digunakan.
Pada desember 2018 KPK telah menetapkan dua orang tersangka yakni pejabat PT. Waskita Karya antara lain eks Kepala Divisi II PT Waskita Karya Fathor Rachman dan mantan Kepala Bagian Keuangan & Risiko Divisi II PT Waskita Karya Yuly Ariandi Siregar. Keduanya disinyalir membentuk subkontraktor fiktif hingga merugikan keuangan Negara ratusan miliar.
Reporter : Johansyah
Editor : Wafa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar