Sorot Nuswantoro News

Berita Online dan cetak, "CEPAT, TEPAT, LUGAS DAN BERANI" dari LAMONGAN untuk NUSANTARA

Sabtu, 23 Mei 2020

Salat Id di Rumah Diminta Dipatuhi, Kasus Baru Corona Nyaris Seribu Lagi Hari Ini

Jakarta, SNN.com - Tambahan kasus baru virus Corona (COVID-19) kembali menyentuh angka di atas 900, kali ini ada tambahan 949 kasus. Pemerintah karenanya meminta masyarakat mematuhi supaya salat Idul Fitri 1441 H di rumah masing-masing.

Dengan bertambahnya 949 kasus hari ini, kasus virus Corona mencapai 21.745. Sebanyak 34 provinsi di Indonesia sudah terdampak.

Angka ini masih di bawah 'rekor' penambahan kasus terbanyak pada hari Kamis (21/5) dengan tambahan 973 kasus. Ini artinya, sudah 2 kali terjadi tambahan nyaris 1.000 kasus per hari.

Dengan semakin bertambahnya kasus virus Corona dari hari ke hari, pemerintah meminta masyarakat mematuhi semua arahan yang sudah diberikan. Secara khusus memperingati Idul Fitri, masyarakat diminta melaksanakan salat Id di rumah.

"Kemarin kita sama sama mendengar Bapak Wakil Presiden sudah mengatakan salat Id di rumah, takbirlah dari rumah, kita tidak akan kehilangan keluarga kita karena sekarang semuanya memungkinkan dengan menggunakan teknologi tetapi ini menjadi penting untuk mengendalikan semuanya dan kita ingin segera pulih untuk kembali produktif tetapi aman dari COVID-19," ujar Jubir Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 dr Achmad Yurianto dalam video konferensi di saluran YouTube BNPB, Sabtu (23/5/2020).

"Mari kita patuhi semua arahan yang telah diberikan oleh pemerintah, karena kalau tidak kita lakukan ini maka beban masalah akan besar. Kita akan menghadapi problema yang berkepanjangan," imbuh Yuri yang juga menjabat sebagai Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes ini.

Ajakan ini juga disuarakan tokoh agama hingga menteri. Imam Besar Masjid Istiqlal KH Nasaruddin Umar misalnya yang menekankan wajibnya menjaga kesehatan diri dan keselamatan keluarga.

"Kita tahu masjid tempat bermunajah. Saya ingatkan pergi ke masjid itu sunah, (salat) Idul Fitri sunah, tapi memelihara kesehatan dan keselamatan keluarga itu wajib," kata Nasaruddin dalam konferensi pers di saluran YouTube BNPB, Sabtu (23/5).

Nasaruddin menuturkan bahwa dalam beribadah, umat Islam harus mengutamakan ibadah wajib ketimbang sunah. Ibadah salat Idul Fitri masuk dalam ibadah sunah.

"Mari kita menghemat umur, berikhtiar, memilih takdir yang lebih prospektif inilah ajaran islam sesungguhnya. Sekali lagi mari kita memilih takbir di rumah kemudian mari kita memilih salat Id di rumah. Petunjuknya sudah banyak di medsos yang disebarkan MUI," katanya.

Dalam kesempatan yang lalu, Menteri Agama Fachrul Razi malah tegas meminta warga taat salat Id dan beribadah rumah. Perintah itu sesuai UU Kekarantinaan Kesehatan.

"Kalau tadinya saya hanya mengeluarkan imbauan untuk salat Id di rumah, saya akan tambahkan seperti Bapak Menko Polhukam tadi sesuai hasil rapat kabinet, hendaknya semua kita taat pada pembatasan kegiatan keagamaan maupun pembatasan kegiatan di tempat maupun di fasilitas umum sesuai dengan Undang-Undang Nomor 6/2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan," kata Fachrul usai rapat terbatas seperti yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (19/5).

Fachrul mengatakan sesuai dengan UU Kekarantinaan Kesehatan, kegiatan keagamaan sebaiknya dilakukan di rumah sendiri. Ia juga meminta masyarakat taat untuk tidak berkegiatan di tempat umum.

Menurut Fachrul, permintaan agar warga salat Id di rumah itu didasarkan pada pertimbangan WHO dan prediksi BIN.

"Menurut beberapa informasi dari WHO, bahwa yang biasanya bisa mulai melakukan relaksasi itu kalau (angka penularan) di bahwa 1. Jadi kalau di bawah 1 baru mulai boleh berpikir untuk relaksasi. Tapi kalau masih di atas 1, masih di atas 1 nih, 1,11, maka memang tidak boleh relaksasi, harus tetap tepat," ujar Fachrul. (red)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SOROT NUSWANTORO NEWS "dari LAMONGAN untuk NUSANTARA"