Pria yang nekad mengakhiri hidupoya itu adalah Urip (49) tahun warga Desa Sumbroto, Kecamatan Kepohbaru, Kabupaten Bojonegoro - Jawa Timur
Penyebabnya sakit menahun namun ada dugaan depresi hngga 4 (empat) tahun lebih dan menaruh cemburu pada istrinya yang “diyakini” memiliki selingkuhan.
Istri korban sebut saja Mawar (bukan nama sebenarnya) yang kesehariannya sebagai pedagang belanja keliling diduga selingkuh dan korban mengetahui ulah istrinya. Sehingga membuatnya sakit hati dan stress berat alias depresi.
Nasib yang menimpa korban akibat dikhianati istrinya itu, membuatya nekad gantung diri di sebuah pohon lamtoro yang berada di pinggir sungai belakang rumahnya.
Sebelumnya, korban keluar rumah Kamis (21/5/2020) sekira pukul 23:00 WIB,. Tak pulang ke rumah hingga dicari pun tidak ketemu.
Ternyata, Jum’at (22/5/2020) sekira pukul 08:00 WIB, korban sudah ditemukan meninggal dunia dalam kondisi menggantung di pohon lamtoro yang berada di belakang rumah dalam kondisi sudah tak bernyawa lagi
Sujito (49) tahun, saksi pertama yang juga tetangga korban dan saksi kedua Junaidi (34) seorang perangkat desa setempat. Selanjutnya, kejadian itu dilaporkan ke Mapolsek Kepohbaru.
Sementara itu, Kapolsek Kepohbaru AKP Supriyono, bersama anggotanya langsung meluncur ke lokasi kejadian untuk melakukan oleh TKP (Tempat Kejadian Perkara) dan melakukan pemeriksaan terhadap korban.
Menurut Kapolsek, ciri-ciri jasad korban, memakai celana pendek warna Biru, tidak mengenakan kaos atau baju, sarung warna hijau sebagai tali gantungan, panjang mayat 151 cm, jarak simpul hidup ke simpul mati 80 cm, tinggi pohon 350 cm dan kaki tidak menyentuh tanah.
Hasil pemeriksaan leher mayat terdapat bekas jeratan tali simpul tepat di samping kiri kepala, lidah mayat menjulur dan kemaluan mengeluarkan air mani.
“Berdasarkan hasil pemeriksaan medis korban dinyatakan meninggal dunia murni karena gantung diri. Sebab tak ada tanda-tanda kekerasan dan penganiayaan sebelum korban meninggal,” ungkap Kapolsek Kepohbaru.
Barang bukti yang berhasil dikumpulkan Polisi, yakni tali untuk gantung diri berupa sobekan sarung kotak - kotak warna hijau dan celana pendek warna biru.
“Keluarga korban membuat surat pernyataan bermaterai karena tidak mengijinkan mayat korban diotopsi,” ungkapnya
Selanjutnya, jasad korban diserahkan kepada keluarganya untuk segera dikebumikan.
Reporter : Nastain
Editor : Wafa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar