Kutai Barat SNN.com - Perusahaan Daerah (Perusda) Witelteram Kabupaten Kutai Barat (Kubar) Kalimantan Timur membuat terobosan dengan membangun sejumlah perumahan permanen type 36 yang diperuntukkan semua kalangan menengah ke bawah. Perusda Witelteram dengan inovasi terbarunya yakni dibidang properti dengan membangun Perumahan yang berlokasi di kawasan Kampung Belempung Ulaq Kecamatan Barong Tongkok - Kubar sejak tahun 2019 yang lalu.
Hal itu disampaikan Direktur Utama Perusda Witelteram Kutai Barat Syachran Eric Lenyoq kepada awak media pada hari Selasa (6/10/2020).
Syahran Eric Lenyoq akrab di sapa Eric mengatakan, Perumahan yang diberi nama Belempung Asri itu dibangun dengan luasan lahan 3,8 hektare dengan komposisi 60 persen untuk bangunan perumahan, sedangkan 40 persennya di peruntukkan Tata Ruang Hijau (TRH).
“Dibangunannya perumahan ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja Perusda Witelteram serta guna
memperoleh hasil usaha yang nantinya bisa menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pemerintah itu sendiri. Perusahaan Witelteram bekerjasama dengan Perbankan melalui program Kredit Perumahan Rakyat (KPR),”ujar Eric.
Masih kata Eric, Perusda Witeltram Kubar membuat trobosan membangun hunian rumah ini sekaligus menjawab tantangan bahwa Perusda Witelteram tidak diam tapi kita pro aktif dengan segudang perencanaan, bahkan saat ini rencananya kita membangun sebanyak 253 Unit rumah dan di bagi dalam 10 Blok, dengan luas bangunan 36 meter persegi di atas lahan seluas 90 meter persegi.
Hanya saja, berhubung saat ini di masa pendemi covid-19 hingga pelaksanaannya sedikit agak terhambat, dan ditambah lagi dari segi pendanaannya yang masih belum maksimal, dan itu yang membuat pembangunan atau kegiatan ini kita hentikan untuk sementara waktu.
“Dengan adanya Covid-19, pihak Perbankan juga membatasi diri. Namun untuk PNS dan TNI-Polri kita masih memberi peluang besar jika ingin melakuan transaksi. Hanya saja bagi karyawan swasta atau masyarakat umum kita belum bisa memberikan program KPR tersebut,”jelas Eric.
"Meski demikian, pihak Perusda Witelteram tetap membuka kesempatan jika pihak swasta dan masyarakat umum yang ingin bekerjasama dengan kita. Untuk di ketahui, saat ini perumahan tersebut sudah terbangun sebanyak 9 unit dan semuanya telah siap ditempati/di huni.
“Pihak perbankan di masa pandemik covid-19 ini masih menahan diri, jadi ya kita mau tidak mau harus mengambil kebijakan agar masyarakat umum bisa mengambil dengan cara mencicil. Sehingga konsumen bisa langsung membeli ke Perusda Witelteram, namun dengan catatan, jika kondisi atau covid-19 ini sudah aman atau kembali normal maka Perusda Witelteram ini akan menyerahkan kembali ke pihak Perbankan untuk mengelolanya, mengingat beban yang begitu besar sehingga kita tidak sanggup juga dengan alasan modal yang begitu terbatas,”ucap Eric.
Ia menambahkan, untuk satu unit rumah di patok seharga Rp. 175 juta per unitnya hingga akhir tahun 2020 ini, bagi konsumen kita wajibkan ada Down Payment (DP) atau uang muka yaitu 20 persen dari nilai harga.
“Nah.. DP 20 persen tersebut, karena kita tidak di kenakan biaya Bank tetapi kita tetap mengikuti bunga umum bank, artinya kita tidak membuat kebijakan sendiri. Contohnya, bunga bank mandiri, itu tiga tahun pertamanya mencapai 8 persen, sehingga per-bulan untuk tahun pertama itu Rp.1.400.000. Dan terus tiga tahun berikutnya itu kita patok 15 tahun, sisanya itu kurang lebih Rp. 1.600.000, karena dia bunga mengambang,”jelas Eric
Untuk diketahui, dari 9 unit rumah yang telah terbangun saat ini telah di lengkapi fasilitas seperti, 2 unit kamar tidur, car port atau garasi, 1 unit kamar mandi, dapur, sedangkan listrik tersedia 1.300 kwh, air bersih, dan mengenai surat menyuratnya sudah ada Sertifikat Hak Milik (SHM) serta Izin Mendirikan Bangunan (IMB).
"Jadi sekali lagi pihak Perusda Witelteram Kubar telah membuka kesempatan bagi masyarakat luas, dan bagi yang berminat bisa datang langsung ke Kantor Perusda Witelteram di Barong Tongkok"pungkas Dirut Perusda Witelteram Syahran Eric Lenyoq.
Reporter : Johansyah
Editor : Wafa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar