Sorot Nuswantoro News

Berita Online dan cetak, "CEPAT, TEPAT, LUGAS DAN BERANI" dari LAMONGAN untuk NUSANTARA

Rabu, 07 Oktober 2020

Sidang Perdana Kasus Dugaan Ijazah Palsu Perangkat Ngepung


Nganjuk, SNN.com - Setèlah menunggu setahun setengah Masyrakat  Dusun Sendang Gogoe Desa Ngepung  Kecamatàn lengkong Kabupaten Nganjuk merasa lega lantaran  kasus dugaan ijazah Palsu Perangkat Desa Ngepung digelar di Pengadilan Negeri  Nganjuk secara On Line (07/10/20).

Hari Hartoyo yang merasa dirugikan  Melaporkan hal tersebut ke Polres Nganjuk karena telah terjadi tindak Pidana Pemalsuan Surat sebagaimana dimaksud dalam pasal 263 KUHP yang tertuang  dalam Laporan Polisi no : LP/B/15/III/2019/ Jatim/ Res Nganjuk tertanggal 01 maret 2019.

Kejadian bermula pada hari kamis tanggal 10 Oktober 2013 sekira pukul 08 ;00 wib di Balai Desa Ngepung Kecamatan Lengkong Kabupaten Nganjuk diadakan Ujian Perangkat Desa (jogoboyo) yang di ikuti 3 (tiga)  orang peserta antara lain, Pelapor Hari Hartoyo, terlapor Supriono dan Sugiarti.


Setelah seleksi Ujian yang mendapat nilai tertinggi tersebut terlapor Supriono, kedua Pelapor Hari Hartoyo dan ketiga Saudari Sugiarti.
Setelah berjalan nya waktu pada bulan November 2018 menurut keterangan Ketua Panitia Imam Safi'i ijazah Kejar Paket B saudara Supriono mencurigakan hingga ada inisiative mengecek ke asal usul ijazah ke Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar dan didapat bukti bukti kalau ijazah tersebut diduga Palsu.
 
Dalam Persidangan  On Line yang dipimpin  Hakim Ketua Pronggo Joyonegara S.H yang agendanya mendengarkan keterangan para saksi baik saksi dari dinas Pendidikan Blitar dan Ketua PKBM Udanawu pak yudi serta saksi dari Pelapor.


Salah satu tokoh Masyarakat Desa Ngepung (yns) mengatakan masalah ini harus diusut tuntas karena jelas merusak generasi muda.

Banyak anak muda yang enggan sekolah dengan alasan ijazah beli saja bisa jadi Perangkat Desa dan aman aman saja.

Reporter : Widodo/sari
Editor      : Wafa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SOROT NUSWANTORO NEWS "dari LAMONGAN untuk NUSANTARA"