Kutai Barat SNN.com - Kusnadi MS Prana Jaya atau (Mantik Solai Sejarah Tementengk) asal kampung Lambing RT 03 kecamatan Muara Lawa kabupaten Kutai Barat (Kubar) kembali menutup jalan tambang di area PT Trubaindo Coal Mining (TCM). Penutupan jalan tambang tersebut di pimpin langsung Kusnadi (korlap) dan keluarganya menutup jalan tambang batu bara PT. Trubaindo Coal Mining (TCM) di kampung Muara Begai, Senin (11/1/2021).
Sebab hampir empat tahun ini keinginan dan tuntutan Kusnadi dan keluarga tidak pernah digubris alias tidak mendapat respon serius pihak management perusahaan PT TCM.
"Jalan ini kami portal agar mobil operasional perusahaan tidak kami ijinkan lewat dari dua arah baik keluar maupun masuk, sebab masih ada sisa harga lahan kami yang belum dilunasi pihak perusahaan, meski jalan ini kami tutup untuk perusahaan tapi bagi warga masyarakat umum tetap diperbolehkan keluar masuk,"sambung Kusnadi.
Sedangkan keamanan atau security perusahaan dan personil polres Kubar yang diterjunkan ke TKP tidak bisa berbuat banyak lantaran tidak mengetahui secara pasti akar permasalahnnya.
Penutupan itu tidak berlangsung lama hanya sekitar 2 jam saja dan dibuka kembali oleh Kusnadi MS dan anggotanya setelah ada negosiasi antara manager PT. TCM Hirung melakukan komunikasi dengan Kusnadi melalui sambungan telephone milik Agustinus (Agus Koker) dan berjanji segera ada mediasi dengan petinggi perusahaan yang memproduksi emas hitam itu rencananya pada hari selasa pekan depan.
"Pihak perusahaan tidak memenuhi hak-hak masyarakat pemilik tanah di area konsesi soal ganti rugi lahan yang hingga kini belum jelas.
perjanjian awal pada tahun 2011 perusahaan bersedia membayar 40 juta rupiah per hektar namun nyatanya hanya 10 juta rupiah saja yang dibayarkan, sedangkan sisanya belum jelas kapan di bayar,"tegasnya.
"Sebab ada sekitar 2.639 hektar belum dibayar perusahaan sampai detik ini belum lunas padahal negosiasi hingga somasi sudah berulang kali kami layangkan namun tidak pernah digubris PT.TCM,"tegas Kusnadi.
Melihat kejadian tersebut, salah satu karyawan PT. TCM Agustinus akrab disapa Agus Koker menggunakan handphone milik pribadinya menghubungi Manajer operasional PT. TCM Hirung dan mengaku akan menggelar mediasi pada 19 januari mendatang.
"Ya hasil pembicaraan saya dengan pak Hirung nanti Selasa depan kita ketemu dan mediasi terkait hal tersebut. Soal adanya aksi menutup jalan ini pihak perusahaan sebenarnya tidak tahu, andai saja perusahaan tahu tentu tidak terjadi hal sedemikian ini,"sebut Agustinus.
Padahal sebelumnya Kusnadi telah melayangkan surat tujuan pimpinan PT. TCM Banpu Kubar Cc PT TCM Banpu di Jakarta dengan surat nomor: 01-TMG-14/12/2020. Perihal: Pemberitahuan Penutupan Jalan Akses Mess dan Office BC. Adong tanggal 14 Desember 2020.
Kusnadi MS di dampingi Murdiansyah mengaku akan tetap memperjuangkan hak-haknya meski harus berhadapan dengan hukum di pengadilan.
"Dan apabila pihak perusahaan dalam mediasi nanti tetap tidak memenuhi tuntutan kami maka akan kami portal kembali jalan tersebut,"ucap Kusnadi.
Ia pun menyebut, Kusnadi MS prana jaya dan keluarga hanya menuntut sisa yang salah bayar oleh perusahaan PT. TCM dari tahun 2002 hingga 2011 khusus sebelah kiri mudik sungai muara Lawa (dari kalang ayus-mejaun),"pungkas Kusnadi.
Reporter : Johansyah
Editor : Wafa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar