Sorot Nuswantoro News

Berita Online dan cetak, "CEPAT, TEPAT, LUGAS DAN BERANI" dari LAMONGAN untuk NUSANTARA


Kamis, 21 Januari 2021

Jalan Nasional Pantura Sering Banjir Ketika Hujan Deras


Tuban, SNN.com - Hujan deras yang mengguyur sejak Rabu ( 20/01/2021 ) siang, malamnya menyebabkan banjir merendam jalan Pantura Kabupaten Tuban tepatnya di Desa Gesing dan Tunah, Kecamatan Semanding.

Selain merendam jalan, sejumlah sawah yang ada di pinggir jalan tersebut juga terendam air banjir. Salah satu titik terparah berada di sebelah Selatan Jembatan Kepet.

Berdasarkan pantauan Wartawan SNN,com, rata - rata kedalaman air yang menggenang di jalan sekitar 20 - 30 centimeter atau setara dengan betis orang dewasa.

Banjir yang terjadi mengharuskan kendaraan yang melintas berjalan padat merayap. Bahkan menyebabkan sejumlah motor mogok karena terendam air. Ban motor dan mobil tampak terendam ketika melintas jalan tersebut.

Andik Irawan ( 33 tahun ) warga Desa Widang, Kecamatan Widang terpaksa mendorong motornya lantaran mendadak berhenti saat di paksa menerjang jalan yang banjir.


Andik yang setiap hari melintasi jalan ini untuk bekerja di Tuban mengatakan, jalan Pakah - Tuban akhir - akhir ini sering terendam banjir akibat hujan deras.

“ Saat hujan turun harus berhati - hati, jalannya tidak terlihat karena terendam banjir,” ucapnya.

Ia katakan, terpaksa melintasi jalan tersebut karena jika menggunakan jalan alternatif harus memutar jauh. Jalan alternatif yang biasa di pilih yaitu melewati jalan Pakah - Cendoro - Palang atau Jalan Semanding - Grabagan - Rengel.

“ Kalau lewat jalur alternatif harus berputar jauh dan perlu waktu yang lama, jadi terpaksa melintas di sini ( jalan Pakah - Tuban ),” jelasnya. Saat di konfirmasi, Kamis ( 21/01/2021 ),

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang ( PUPR ) Kabupaten Tuban, Agung Supriadi, SE., memaparkan, banjir yang terjadi karena adanya kiriman air dari bukit atau dataran tinggi di sekitar jalan. Debit air kiriman dari wilayah bukit itu tidak mampu di tampung meski sudah di bangun saluran air di tepian jalan.

“ Dugaan sementara karena intensitas hujan yang tinggi,” paparnya.

Ia menjelaskan, tata lahan dan wilayah mengalami perubahan dalam kurun waktu 10 - 20 tahun terakhir. Perubahan tersebut tidak menutupkan kemungkinan menjadi penyebab banjir. Sehingga perlu dilakukan kajian lahan dan wilayah secara menyeluruh.

Agung Supriadi menambahkan banjir yang terjadi tidak di sebabkan karena pembangunan Jembatan baru di sisi utara Jembatan Kepet. Untuk memastikan hal tersebut, akan di koordinasikan dan di kaji lebih lanjut. Pihaknya akan melakukan kajian mendalam dengan melibatkan pihak - pihak terkait.

“ Akan dilakukan koordinasi dengan semua pihak dan pemangku kebijakan dari Kabupaten Tuban, Provinsi, dan Pusat,” terangnya.

Reporter : Agus
Editor      : Wafa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SOROT NUSWANTORO NEWS "dari LAMONGAN untuk NUSANTARA"