Ironisnya tak diberikan jalan altrrnatif bagi pengguna kendaraan roda dua yang akan melintas. Akibatnya banyak pengguna jalan terpaksa putar balik saat akan melintasi jembatan yang dibongkar.
Pembongkaran jembatan yang tidak disediakan jalan alternatif itu sangat disayangkan beberapa warga yang berada di sekitar lokasi pembongkaran.
Salah satu warga Desa Bayemgede, Ariyatmo (50) tahun dia merasa iba pada anak-anak sekolah yang akan berangkat sekolah dan pengguna jalan lainnya harus putar balik ketika akan melintas karena tidak adanya alternatif jalan perlintasan.
"Mestinya pihak pembongkar jembatan dari pihak Desa Ngenplak membuatkan jalan alternatif dari kayu atau urugan tanah di sebelah tepi jembatan. Sehingga tidak menghambat akses transportasi bagi pengguna jalan dan tetap dapat melintas,"jelasnya, Jumat (17/8/18)
Apalagi setelah pembongkaran jembatan itu tidak langsung dikerjakan pembangunannya. Bahkan tidak terlihat material bangunan di lokasi jembatan.
"Terus kapan mau dibangun kalau tidak ada materialnya, "tegas Ariyatmo.
Reporter : Nastain
Editor : Isvianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar