Acara yang dimulai pukul 15.30 WIT hingga petang ini diikuti 119 rombongan yakni, 60 rombongan dari TK Paud dan SMA se- Kota Dobo, 17 rombongan dari 17 etnis, 26 rombongan dari OPD dan 16 regu dari TNI/Polri.
Mereka menampilkan berbagai macam kreasi mulai dari kesenian, budaya, serta sosok pejuang kemerdekaan.
Pantauan Sorot Nuswantoro News, ada yang mengendarai mobil hias, bahkan ada yang berjalan kaki.
Tontonan ini menjadi hiburan tersendiri bagi warga karena menjelang siang sebelum acara dimulai, nampak ribuan warga telah memadati bibir- bibir jalan yang dijadikan rute perlintasan para peserta karnaval.
Di tengah hiruk-pikuk itu, Satuan Lantas Polres Kepulauan Aru terlihat berjaga-jaga menutup beberapa akses jalan untuk menghindari kesemrawutan arus lalu lintas.
Sementara Bupati Kepulauan Aru dalam arahan singkat sebelum pelepasan rombongan karnafal mengatakan, Pawai karnaval dalam rangka memperingati HUT RI ke - 73 bertujuan agar kita semua menyadari betapa pentingnya refleksi kemerdekaan Bangsa Indonesia.
"disamping untuk memeriahkan dan mengisi kemerdekaan Indonesia ke - 73, kegiatan ini juga dimaksudkan agar kita dapat mengenang jasa-jasa para pahlawan, "katanya.
Dan oleh sebab itu saya berharap acara ini jangan bersifat serimonial saja, tetapi dimaknai sebagai sebuah ajang yang patut diapresiasi karena melestarikan budaya lokal.
"melalui kegiatan yang rutin digelar setiap tahun seharusnya masyarakat mesti berbangga diri dengan beragamnya budaya yang ada di daerah ini., "tambahnya.
Karnaval seperti ini merupakan miniator dari keragaman dan kekayaan seni dan budaya yang majemuk dan juga merupakan karya kreatif dalam bentuk pawai kreasi, ide, dan inofasi yang positif untuk pembangunan Jargaria Sakwarisa.
Dilain pihak Ketua Dewan Adat Kabupaten Kepulauan Aru Thonci Galanggoga kepada Sorot Nuswantoro News disela-sela kegiatan berlangsung mengatakan, karnaval hari ini menggambarkan bahwa warga masyarakat Kabupaten Kepulauan Aru yang adalah bagian dari NKRI turut memeriahkan HUT kemerdekaan RI ke - 73. Kegiatan ini merupakan penggalian adat istiadat seluruh Indonesia.
"oleh sebab itu, budaya bangsa kita harus ditingkatkan dalam setiap even. Menurtnya peningkatan budaya bangsa patut ditingkatkan karena merupakan pendorong pembangunan di Kabupaten Kepulauan Aru, "ungkapnya.
Buktinya, pada saat proses pemekaran Kabupaten Kepulauan Aru, Aru dilihat oleh komisi DPR RI maupun Tim DPOD bahwa peranan 17 etnis dengan busana menerima rombongan komisi DPR RI dengan baik sehingga Aru dimekarkan menjadi sebuah kabupaten.
"Saya berharap, sekitar 20 etnis yang hidup di Aru tetap menjaga budaya serta hidup saling berdampingan sehingga tali persaudaraan kita terus utuh demi pembangunan bangsa dan daerah ini. "Harap Galanggoga.
Reporter : Nus Yerusa
Editor : Isvianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar